Pasar Klewer “Jreng Mentereng”

  • 21 Apr
  • Prov Jateng
  • No Comments

Surakarta – Renovasi Pasar Klewer yang terbakar pada akhir 2014 lalu, kini sudah selesai. Selesainya renovasi ditandai peresmian yang dilakukan langsung oleh Presiden RI Ir Joko Widodo didampingi Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP,  Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Jumat (21/4).

“Saat terbakar, saya ingat Pak Wali (FX Hadi Rudyatmo) bolak balik datang ke Istana. Gimana Pak? Jawaban saya gimana? Punya (anggaran) APBD? Kalau APBD nggak punya, APBN juga nggak punya karena harus dibagi di seluruh Indonesia. APBD menyiapkan berapa? Setelah beberapa kali bertemu, Pak Rudy menyatakan siap sebesar 10 persennya Rp 16 miliar,” ungkap Presiden Jokowi mengenang.

Total biaya yang digelontorkan dari APBN untuk renovasi Pasar Klewer diakui Presiden Jokowi tidak sedikit, yakni Rp 157,8 miliar. Tapi, bagaimana pun Pasar Klewer adalah ikon Kota Surakarta yang harus dipertahankan. Sebab, Pasar Klewer sudah sejak lama menjadi tempat transaksi perdagangan yang menampung produk-produk rakyat. Tidak hanya berasal dari Surakarta, produk rakyat yang ditampung di Kota Surakarta juga berasal dari Sragen, Karanganyar, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Tegal, Pekalongan, Jepara dan beberapa dari Cirebon.

“Ini menampung produk-produk rakyat, baik dipasarkan di dalam negeri maupun ekspor. Di sini selain pasar batik juga pasar textile, garmen, pakaian jadi. Dan saya perlu ingatkan tamu-tamu yang dari luar Solo, nanti kalau pas melihat pasarnya, jangan hanya melihat. Beli, belanja,” ajak mantan Wali Kota Surakarta itu.

Jokowi pun mengingatkan kepada para pedagang untuk tetap memertahankan keramahan, kualitas produk yang baik dan harga yang terjangkau. Di samping itu, yang tak kalah penting adalah keamanannya.

“Klewer harus jadi pasar tradisional modern yang aman. Pembeli yang datang aman. Tidak ada yang kecopetan, tertib, nyaman bisa tawar menawar dengan pedagang karena ini ciri khas Pasar Klewer,” tuturnya yang hadir bersama Ibu Negara Hj Iriana Joko Widodo.

Senada dengan Presiden Jokowi, Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan, Pasar Klewer adalah pasar yang punya sejarah dahsyat dalam bidang perdagangan dengan segala pernak-perniknya. Dia berharap, kondisi pasar yang kini bagus dan modern, mesti diikuti dengan pembenahan manajemennya.

“Renovasi Pasar Klewer sudah jreng mentereng. Sudah bisa digunakan, ” kata mantan anggota DPR RI itu.

Setelah sarana berdagang diperbaiki, imbuh dia, upaya selanjutnya yang perlu dilakukan pemerintah untuk memajukan usaha pedagang adalah memberikan kemudahan akses modal. Kemudahan itu penting, agar pedagang kecil meninggalkan rentenir.

“Kami lagi lomba di Jateng agar para pedagang bisa dapat akses modal murah, cepat dan bisa bersaing dengan rentenir. Maka kita memulai dari Bank Jateng dan BKK kita. BKK sekarang kita masuk dengan bunga 0,75 persen per bulan,” jelasnya.

Mengenai masalah administrasi dan prinsip 5 C (character, capacity, capital, condition, collateral) yang harus diterapkan perbankan, perlu dicarikan terobosan untuk mempercepat proses pengajuan kredit perbankan. Sebab, hal itu selama ini menjadi salah satu keengganan masyarakat kecil mengajukan kredit di bank.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat memberikan laporan menyampaikan, renovasi Pasar Klewer dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pada 2015 dikucurkan anggaran Rp 61,8 miliar dari APBN pos tugas pembantuan. Dana tahap pertama digunakan untuk membangun basement dan lantai satu. Tahap kedua di tahun berikutnya dikucurkan Rp 96 miliar untuk pembangunan struktur lanjutan dan finishing empat lantai. Yakni, basement, semi basement, lantai satu dan lantai dua.

Sebanyak 1.700 kios disediakan bagi pedagang Pasar Klewer. Kios itu juga mampu menampung 1.000 PKL yang selama ini berdagang di emperan Pasar Klewer. Mereka disediakan tempat oleh Wali Kota Surakarta di lantai dua.

“Terima kasih pada wali kota atas kepedulian terhadap PKL yang menempati emperan pasar sebelum kebakaran. Kini pedagang itu diberi tempat di lantai dua. Dan yang paling membanggakan para pedagang mengadakan rak pajang dengan standar yang ditentukan dengan swadaya,” urainya.

 

Pemeriksaan IVA Test

Setelah peresmian Pasar Klewer, Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo meninjau pelaksanaan IVA test di lantai dua Pasar Klewer. Kegiatan IVA tes diselenggarakan oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja bersinergi dengan BPJS Kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menyampaikan, pada peringatan Hari Kartini ini, IVA tes diselenggarakan serempak di seluruh Indonesia. IVA tes memang tengah digencarkan untuk menekan jumlah penderita kanker servix. Selain itu, untuk mendukung tercapainya Nawacita Presiden Jokowi, dengan salah satu program yang digalang meningkatkan pelaksanaan pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan Indonesia, mulai 2015-2019.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan, imbuhnya, secara nasional, pada 2016 jumlah kasus kanker servix di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan sebanyak 12.820 kasus. Sementara di tingkat rawat inap tingkat lanjutan tercatat 6.398 kasus. Untuk jumlah perempuan anggota JKN KIS yang sudah melakukan IVA tes sebanyak 137.465 peserta dan papsmear sebanyak 206.497 peserta.

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor :Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait