Pangan Sandang Masyarakat Tak Perlu Produk Impor

  • 10 May
  • bidang ikp
  • No Comments

Cilacap – Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dan masyarakat agar sektor perdagangan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tingkat lokal terus hidup. Sehingga roda perekonomian terus berputar dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

“Apalagi selama ini UMKM menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat, terutama masyarakat kalangan bawah. Tidak sedikit warga menggantungkan hidupnya dari sektor UMKM,” ujar Pelaksana Tugas Gubernur Jateng Drs Heru Sudjatmoko MSi saat memberi sambutan sekaligus membuka Pekan Promosi Cilacap Expo 2018 di Lapangan Krida Nusantara Cilacap, Rabu (9/5).

Menurutnya, banyak UMKM menjadi sumber pendapatan utama masyarakat kalangan bawah karena UMKM telah banyak membuka lapangan kerja. Bahkan sebagian besar tenaga kerja yang terserap tidak dituntut harus berpendidikan tinggi atau memiliki keahlian tertentu.

“Beragam produk yang ada di pameran ini sebagian besar adalah buatan masyarakat kita, produk UMKM. Maka kita harus mendorong masyarakat untuk membeli dan mengkonsumsi produk lokal,” terangnya.

Dari beragam produk karya dalam negeri, lanjut Heru, setidaknya ada dua produk yang menjadi kebutuhan pokok itu buatan lokal atau bukan barang impor. Seperti, makanan, minuman, serta sandang atau pakaian.

“Kenapa pangan dan sandang? Karena sebenarnya potensi sektor makanan dan minuman itu luar biasa. Terlebih penduduk Indonesia sangat besar dan setiap hari semua orang butuh makan dan minum,” beber Plt gubernur.

Mantan Bupati Purbalingga itu menegaskan, apabila masyarakat mempunyai komitmen hanya membeli atau mengonsumsi produk lokal atau bukan impor, maka ekonomi kerakyatan akan tumbuh. Terutama dari sektor produk makanan dan minuman.

Dalam pembukaan pameran bertema “Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis pada Potensi Unggulan Daerah dan Prioritas pada Ekonomi Kerakyatan” itu, Heru berharap berbagai produk makanan, minuman, maupun pakaian yang bisa diproduksi oleh masyarakat tidak perlu impor.

Jika gerakan pemenuhan kebutuhan pangan dan sandang dengan produk lokal terus digalakan, ekonomi masyarakat juga akan semakin meningkat. Gerakan seperti ini perlu kita galakan bersama termasuk pers dan kepala daerah.

“Sebenarnya ada banyak produk luar negeri yang masuk pasar Indonesia, padahal kita mampu memroduksi sendiri atau tidak perlu impor. Sebagai contoh gandum, meski dibutuhkan tetapi kalau tidak mengimpor gandum masyarakat Indonesia tidak akan mati,” katanya.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor: Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait