Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Panen Udang Vaname Berkualitas di KIW, Sekda Sumarno: Bisa Menginspirasi Masyarakat untuk Budi Daya
- 03 Jun
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Balai Budidaya Ikan Air Payau (BIAP) Tugu, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah memanen udang vaname di tambak yang terletak di Jalan Karanganyar, Tugu, Kawasan Industri Wijayakusuma, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Tugu, Selasa (3/6/2025).
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno bersama Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, Asisten Administrasi Sekda Dhoni Widianto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Endi Faiz Effendi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jateng Agung Hariyadi, serta pihak terkait, melakukan kegiatan panen udang.
“Kegiatan ini, satu, memanfaatkan aset yang ada. Kedua, ini menjadi contoh kepada masyarakat, budidaya udang vaname. Ini kan sedang ngetren ya di mana-mana, seperti di Kebumen dan lainnya,” kata Sekda Sumarno, di seka kegiatan panen udang di tambak wilayah KIW.
Menurutnya, meski berada di KIW, hasil budidaya udang vaname tetap bagus, dengan satu kilogram berisi 55 ekor udang. Dari sisi produksi, untuk satu kilogram udang membutuhkan pakan 1,4 kg selama tiga bulan.
“Udang itu sebenarnya cukup cepat produksinya tiap tiga bulan,” ujar Sumarno.
Sekda berharap, panen udang vaname itu akan menginspirasi masyarakat untuk membudidayakan. Dinas Kelautan dan Perikanan pun bisa membina nelayan untuk budidaya udang. Di Balai Budidaya Ikan Air Payau dan Laut Kelas A ini, kata dia, pihaknya tidak hanya mendorong produksi, tapi memfasilitasi nelayan dan petambak dalam berusaha.
“Masalah panen hari ini sebenarnya bukan yang utama, karena ini bagian dari aset yang berkontribusi menghasilkan PAD. Tapi utamanya bukan mengejar PAD, tapi lebih bagaimana ini memberi contoh, memberi inspirasi kepada masyarakat dalam berusaha,” ujarnya.
Sumarno menekankan, balai lain milik pemprov, seperti Balai Peternakan, Balai Perkebunan, Balai Pertanian, dan lainnya, juga harus memfasilitasi masyarakat dalam berusaha.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Endi Faiz Effendi mengatakan, Balai Budidaya Ikan Air Payau yang merupakan salah satu UPT di dinasnya, mempunyai dua loka tambak, yaitu di KIW Semarang dan Maribaya Tegal.
“Yang dilihat Pak Sekda tadi, kita akan panen udang vaname 2-3 ton, dengan ukuran 55 ekor untuk 1 kg. Dengan harga Rp65 ribu per kg, yang dibudidayakan selama tiga bulan,” terang Endi.
Dia menuturkan, satu tahun pihaknya bisa panen hingga tiga kali. Di KIW, misalnya, terdiri dari 5-6 petak tambak udang, per tambak bisa menghasilkan 1-1,5 ton sekali musim tebar. Kemudian, di Maribaya Tegal, pemprov punya kolam 5-6 unit dengan hasil yang hampir sama seperti di sekitar KIW.
“Itu (di Maribaya) padat tebar 100 ribu ekor (udang), SR (survival rate) yang masih hidup sekitar 80 persen, dengan padat penebaran sekitar 60-70 ekor per meter. Luasnya sekitar 2000 meter persegi, itu bisa menghasilkan per kolamnya itu 1,5 ton,” terang Endi.
Dijelaskan, dari budidaya udang, lele, dan lainnya, bisa membukukan PAD untuk Balai Budidaya Ikan Air Payau sekitar Rp2,5 miliar per tahun.
“Ini tidak hanya memberikan produksi, tapi percontohan (showcase) bagi pembudidaya. Kalau ingin budidaya yang baik seperti ini. Ini bisa membuktikan, di kawasan industri yang banyak limbah, kita berhasil membudidayakan udang vaname,” tambahnya. (Ak?Ul, Diskominfo Jateng)