PAMMI Ditantang Ciptakan Lagu Dangdut Anak

  • 27 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Jepara – Banyaknya anak yang mengingat syair lagu orang-orang dewasa, khususnya dangdut, adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Untuk itu dibutuhkan kepedulian seluruh masyarakat agar anak-anak tetap pada khittahnya sebagai anak.

Saat memberi sambutan dalam acara Pelantikan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) DPC Jepara di Lapangan Mrican, Minggu (26/8), Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menceritakan, banyak orang marah ketika stafnya meng-upload videonya di facebook yang tengah mendengarkan anak-anak menyanyi “Bojo Galak” di kampung Wologito Semarang.

“(Video) Di-upload (staf) ke facebook saya. Dikomentari banyak orang. Lalu semua orang marah-marah sama saya. Saya sampaikan jangan marah, itu karya seni. Tapi sisi yang lain, itu tidak pantas untuk anak. Jangan marah karena itu fakta, itu realita, anak-anak semua bisa nyanyi choir Bojo Galak,” ungkap dia.

Ganjar mengaku sebenarnya merasa terenyuh, sedih dan bercampur senang karena anak-anak bisa bernyanyi dengan nada yang baik dan lirik yang jelas. Tapi dia yakin, anak-anak itu tidak mengerti arti lirik yang dinyanyikannya.

“Sekarang PR besar kita adalah membangun moralitas. Kayak-kayaknya kawan-kawan sangat bisa berperan besar untuk bikin lagu dangdut anak-anak,” ajaknya. 

Ganjar kemudian meminta organisasi PAMMI untuk bisa menciptakan lagu anak-anak yang meledaknya bisa seperti Bojo Galak. Sehingga mereka akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.

“Sekarang tugas kita bagaimana memberikan lagu pada anak-anak sesuai kesenangannya, pada usianya, dengan warna yang tetap dangdut. Tetap melayu dan mereka bisa kita perhatikan bersama-sama,” tuturnya

Ajakan Ganjar tersebut juga terkait dengan akan dijadikannya Provinsi Jawa Tengah sebagai pilot project provinsi Layak Anak oleh Unicef, Bappenas dan Kementerian PPA.

“Ketika layak anak, PAMMI sangat bisa mengambil peran seni pada anak-anak. Saya berharap betul, titip buat pencipta lagu, buatkan lagu dangdut anak-anak. kalau perlu kita festivalkan. Sing nganakke aku wis. Nah penyanyi-penyanyi senior tugasnya membimbing anak menyanyikan lagu yang bahasanya anak-anak, yang lucu, memberi semangat, nasionalisme, patriotisme, budi pekerti,” tutupnya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait