“Ora Pamrih” untuk Wartawan Jateng

  • 31 Mar
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Komunitas  sastra dan budaya yang tergabung dalam Sastra Pelataran Kota Semarang kembali mengelar panggung sastra bertajuk Jurnalis Penyair di Pelataran Halaman Gedung Pers (PWI Jawa Tengah), Jalan Tri Lomba Juang No 10 Semarang, Kamis (30/3) malam. Acara yang sudah digelar kali keenam ini menggandeng dua organisasi profesi jurnalis, yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Tengah karena merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017.

 

Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang ikut hadir dalam acara tersebut membacakan dua buah puisi, satu puisi berbahasa Jawa dengan judul ‘Ora Pamrih’ dan satu lagi puisi berbahasa Indonesia berjudul ‘Tak Pernah Padam’. Kedua puisi tersebut dikarang sendiri oleh Sri Puryono sebagai bentuk apresiasi terhadap profesi jurnalis.

 

Di dalam puisinya Puryono menilai peran jurnalis sangat penting di dalam memberikan sebuah informasi kepada masyarakat. Karenanya, penyampaian informasi harus dibuat sebenar mungkin dan sekonkret mungkin dengan berlandaskan kode etik jurnalis. Sehingga informasi yang didapat oleh masyarakat tidak justru menimbulkan keributan dan kekisruhan. Jurnalis juga harus terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka dapat memilah informasi yang didapat apakah informasi sebenarnya atau bohongan (hoax).

 

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah ini juga berharap kegiatan panggung sastra dapat rutin diselenggarakan. Sebab acara tersebut bisa menjadi wadah silaturahmi antara para jurnalis dan jurnalis, maupun dengan pemerintah sebagai salah satu mitra.

 

“Ini sudah keenam kali ya, mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut sebagai salah satu wadah silaturahmi antara jurnalis dengan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif. Saya harap yang ketujuh nanti bisa berlangsung lebih meriah lagi,” katanya.

 

Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud mengatakan ke depannya kegiatan ini akan diselenggarakan dengan menggandeng lebih banyak organisasi profesi jurnalis yang ada di Jawa Tengah. Sehingga akan terjalin kekompakan antarorganisasi profesi jurnalis meski pada umumnya mereka terus bersaing dalam perekrutan anggota baru dan program-program kerja.

 

“Ke depan kita tidak hanya merangkul IJTI, namun organisasi profesi jurnalis lain, seperti Asosiasi Jurnalis Indonesia (AJI) bukan tidak mungkin kita libatkan agar ada kekompakan antarorganisasi dalam pemberitaan maupun penyelesaian persoalan tugas kewartawanan dengan para stakeholdernya,” katanya.

 

Panggung sastra jurnalis penyair ini menghadirkan sejumlah penyair atau sastrawan yang berprofesi sebagai jurnalis, di antaranya Prie GS, Triyanto Triwikromo, Handry TM, Amir Machmud, Saroni Asikin, dan Ghufron Hasyim. Selain itu, Tohar Tokasapu, Anggoro Suprapto, Item D, Teguh HP, dan Beno SP. Sahabat pers dari kalangan eksekutif dan legislatif juga hadir untuk membacakan puisi. Mereka yang berkesempatan hadir di antaranya Ferry Wawan Cahyono (Wakil Ketua DPRD Jateng), Masruhan Samsurie (Ketua Komisi A DPRD Jateng), Sriyanto Saputro (anggota DPRD Jateng) dan Bupati Kudus Musthofa.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait