Operasi Pasar, Jateng Luncurkan 20 Truk Pangan

  • 13 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Merangkaknya harga beras beberapa waktu terakhir memeroleh perhatian serius dari tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah.

Merespon kondisi tersebut, Ketua TPID Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menjelaskan, pihaknya menyelenggarakan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) serentak selama 30 hari mendatang di enam sub divre. Yaitu subdivre Semarang, Surakarta, Banyumas, Pekalongan, Pati, dan Magelang.

“TPID menyediakan 20 truk colt yang berisi beras, gula, minyak goreng, daging beku, dan kebutuhan pokok lainnya yang akan didistribusikan ke pasar-pasar di Semarang dan kabupaten/kota lainnya, melalui operasi pasar dan gerakan stabilisasi pangan dalam rangka menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2018,” terangnya saat menghadiri Launching Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan Gerakan Stabilisasi Pangan Jawa Tengah di Halaman Kantor Gubernur, Rabu (13/12).

Sri Puryono menambahkan, stok komoditas pangan di Jawa Tengah masih memadai. Pemerintah provinsi melalui Bulog Divre Jawa Tengah juga telah menyiapkan 130 ribu ton beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Februari mendatang. Selain itu juga 43 ribu ton gula pasir, dan 230 ribu liter minyak goreng.

Melalui upaya yang ditempuh TPID, dia yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, berharap harga komoditas pangan tetap terkendali. Terlebih, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menambahkan, terdapat dua komoditas pangan yang juga memeroleh perhatian pemerintah saat ini, selain beras. Dua komoditas tersebut adalah cabai merah yang harganya juga merangkak naik dan bawang merah yang harganya turun beberapa waktu terakhir.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu berpesan agar TPID segera menyusun analisis tentang alasan dibalik fluktuasi dua komoditas pangan tersebut dan segera memublikasikan kepada publik.

“Dua komoditas sekarang yang kita pantau betul-betul adalah kenaikan (harga) cabai merah yang lumayan tinggi dan turunnya (harga) bawang merah. Respon apa yang secepat mungkin bisa kita berikan? Segera buat analisis dan publikasikan, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan kondisi ini. Sehingga ada edukasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Mantan anggota DPR RI itu mengapresiasi kinerja TPID yang melakukan respon cepat ketika terjadi fluktuasi harga komoditas pangan. Operasi pasar dan gerakan stabilisasi pangan yang dilakukan oleh TPID bisa meminimalisasi praktik tengkulak.

“Semua tim (TPID) turun jadi satu untuk melakukan gerakan ini. Harapan kita nanti inflasi bisa terjaga. Kalau ada spekulan sekarang kita dorong dengan operasi ini agar masyarakat membeli langsung. Sehingga spekulan akan turun,” harap Ganjar.

Wakil Ketua TPID Jawa Tengah Hamid Ponco Wibowo menerangkan, harga bawang merah beberapa waktu terakhir turun karena masuk musim hujan.

“Biasanya saat musim hujan itu harga panen bawang merah turun karena bawang merahnya basah. Saya coba bicara dengan dinas pertanian dan Bulog untuk solusinya,” pungkas Kepala Bank Indonesia Kanwil Jateng itu.

 

Penulis : Ar,Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng n Diskominfo Jateng

Berita Terkait