Open House Plt Gubernur Guyub dan Gayeng

  • 15 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Suasana gembira dan penuh kekeluargaan tampak dalam acara open house dan halal bihalal di rumah dinas Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi, Jalan Rinjani Kota Semarang, Jumat (15/6). Ratusan tamu dari berbagai kalangan berdatangan untuk silaturahmi sekaligus merayakan hari kemenangan bersama-sama.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain Sekda Provinsi Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, tokoh lintas agama, forum komunikasi pimpinan daerah, sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jateng, serta warga sekitar. Plt Gubernur didampingi istri, Sudarli Heru Sudjatmoko menyambut dan menyalami para tamu.

Acara yang digelar usai menjalankan salat Id di Lapangan Pancasila Semarang tersebut berlangsung guyub dan gayeng. Semua tamu berbaur, saling berjabat tangan dan bermaaf-maafan serta menikmati berbagai menu yang dihidangkan.

Tidak berbeda dengan open house tahun-tahun sebelumnya, gelak tawa dan senda gurau para tamu dengan tuan rumah mewarnai kegiatan tahunan tersebut. Open house yang dimulai sekitar pukul 08.30 tersebut merupakan terakhir yang digelar Plt Gubernur bersama keluarga. Sebab, masa jabatan Heru Sudjatmoko sebagai Plt gubernur maupun wakil gubernur akan berakhir pada Agustus 2018.

Plt gubernur mengatakan, makna Idul Fitri adalah kebersamaan, berbagi peduli, berterima kasih, bersyukur kepada Allah SWT atas apa yang diberikan kepada hamba-Nya. Selain itu, pada hari yang fitri ini umat Islam diharapkan semakin memperkuat niat untuk berbagi, membantu yang lemah dan miskin.

“Mudah-mudahan puasa kita kemarin sarat dengan nilai-nilai kebersamaan semangat saling membantu. Sehingga ketika lebaran, saat banyak kegiatan masyarakat, memberikan santunan kepada yatim piatu, berbagi kepada orang miskin. Saya kira ini baik sekali,” tandas Heru.

Sebelumnya, Plt Gubernur Jateng melaksanakan Salat Idul Fitri di Lapangan Pancasila (Simpanglima) Semarang. KH Zaenuri Ahmad Al Hafidz bertindak sebagai imam dan Dr H Rozihan SH MAG bertindak sebagai khotib. Dalam khotbahnya, khotib menyampaikan, dalam Islam, salat dan zakat merupakan dua hukum yang disebut secara bersamaan. Dalam teori hukum Islam, zakat itu kesempurnaan sholat. Karenanya, zakat bukanlah derma.

“Zakat adalah hak harta yang harus dikeluarkan ketika mencapai nisab. Jika harta tidak dibayarkan, sama dengan halnya merampas hak fakir miskin. Betapa terkutuknya perbuatan itu,” katanya mengingatkan.

Begitu pentingnya zakat sebagai sumber keuangan publik Islam, negara telah mengatur zakat dalam sebuah regulasi melalui UU Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 serta Inpres Nomor 3 Tahun 2014 tentang optimalisasi pengumpulan zakat melalui Baznas. Tujuan undang-undang itu untuk mewujudkan kemaslahatan dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Pengentasan kemiskinan adalah tanggung jawab bersama, khususnya umat muslim.

“Mereka yang tidak peduli dengan kemiskinan, Al Quran menyebutnya sebagai pendusta agama,” tegasnya

 

Penulis : Mn/Rt, Humas Jateng

Editor: Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait