Nasib Negara Tergantung Perempuan

  • 22 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Tugas seorang perempuan yang menjadi ibu sekaligus istri, disadari Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi, luar biasa. Peran mereka bahkan disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang menyatakan wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya.

Hadits tersebut, menurut Heru, menunjukkan tugas perempuan sangat berat karena negara menjadi taruhannya. Nasib negara tidak semata-mata bergantung pada pemimpin negara, tetapi justru dari keadaan kaum perempuannya.

“Pengalaman di berbagai negara sering disebut wanita adalah tiang negara, karena wontene rumah tangga ya saka ibu, di dalam negara juga saka ibu,” tutur Heru saat memberikan sambutan pada kegiatan Pengajian Jamaah Mar’ah Sholihah di Wisma Perdamaian, Sabtu (21/10).

Nabi Muhammad SAW mengumpamakan wanita sebagai  tiang mengingat bangunan bisa berdiri kokoh karena keberadaan tiang. Jika rapuh bangunannya pun terancam ambruk. Heru menambahkan, berdasarkan survei mengenai persoalan yang mesti diselesaikan gubernur baru oleh pengamat politik Undip, jawaban terbanyak adalah masalah generasi penerus bangsa.

“Ada pengamat politik dari Undip beberapa hari lalu di sebuah pertemuan memaparkan hasil survei yang salah satu poin pertanyaannya, kira-kira menurut Anda masalah yang paling mendesak ke depan bagi Jawa Tengah itu apa? Tentunya itu yang dipikirkan oleh gubernur dan wagub yang akan terpilih nanti di tahun 2018. Dan itu jawabannya yang paling banyak masalah yang berkait-kait dengan remaja, pemuda, anak-anak kita. Tentang narkoba, pornografi, pergaulan bebas yang kadang-kadang orang tua tidak tahu,” bebernya.

Ibu, lanjut Wagub, sebagai sosok yang biasanya lebih dekat dengan anak, mesti mengawasi aktivitas putra-putrinya dengan baik. Bekali pula mereka dengan ilmu agama.

“Jangan sampai anak-anak kita dilupakan. Ketika perkembangan teknologi HP sudah di tangan anak-anak kita, di mana terkadang kita sebagai orang tua tidak bisa mengikutinya. Itu plus bagi anak-anak kita yang pintar-pintar, tetapi kita juga diingatkan oleh agama kita agar ya pintar dan ya akhlaknya baik,” tuturnya.

Memperhatikan segala aktivitas putra-putrinya, tandas Heru, adalah hal yang wajib. Keberhasilan mereka dalam berproses menjalani kehidupan, secara tidak langsung menjadi penentu masa depan bangsa.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait