Nabung di Bank Jateng, Dapatkan Tiket Borobudur Marathon

  • 10 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Kejuaraan lari internasional, Borobudur Marathon 2019 di Komplek Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, tinggal menghitung hari. Tiket untuk peserta pun telah habis.
Namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan kesempatan kepada masyarakat yang masih ingin mengikuti kegiatan tahunan itu.
“Kita sudah siap. Jersey sudah diluncurkan. Tiket juga sudah habis. Kecuali nabung di Bank Jateng, kita beri tiket, karena slot yang kemarin kita undi memang sudah habis. Makanya, nabung di Bank Jateng, biar bisa lari dengan saya,” kata Ganjar usai diwawancara di Gedung Grinatha Jl Pemuda, Kamis (10/10/2019) siang.
Untuk diketahui, Borobudhur Marathon digelar Yayasan Borobudur Marathon, Pemprov Jateng, Bank Jateng, bekerja sama dengan Harian Kompas itu akan digelar pada Minggu, 17 November 2019. Sama seperti tahun sebelumnya, event itu hanya menampung sebanyak 10.000 orang peserta. Slot lari untuk kejuaraan tidak bisa ditambah meski minat pesertanya selalu membeludak.
Ganjar tidak sendirian, dalam wawancara itu dia didampingi Dirut Bank Jateng Supriyatno, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An, serta Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo.
Dengan tema Synergy dan Harmony yang memiliki arti membangun sinergi bersama dan menemukan keharmonisan dalam keberagaman, kata Ganjar, Borobudur Marathon adalah milik masyarakat Magelang, bukan milik Pemerintah Provinsi, Bank Jateng atau Harian Kompas. Borobudur Marathon juga memberikan daya dorong yang luar biasa untuk industri pariwisata dan ekonomi.
“Harapan kami, Borobudur Marathon ini sebagai The Best Marathon di Indonesia. Dan kami ingin mengundang orang-orang bahagia untuk ikut berlari bersama kita, menikmati keindahan Borobudur,” ucap Ganjar.
Hal senada juga disampaikan Adi Prinantyo. Borobudur Marathon akan mendapat pengakuan dunia yang terbaik. Dengan mempertahankan peserta seperti tahun sebelumnya 10.000 orang peserta, eventnya tetap berkualitas dan kenyamanan pelari terjaga.
Diakui, banyak yang ingin jumlah peserta ditambah, menjadi 12.000 orang peserta, atau bahkan 15.000 orang. Tetapi, demi kualitas, ditetapkan 10.000 orang. Penambahan peserta dimungkinkan jika sudah ada rute baru, yang direncanakan pada 2022. Harapan lain, event ini bukan hanya terkait pariwisata olahraga, tapi juga ada dimensi budaya dan ekonomi.
“Dimensi ekonomi, adanya pertumbuhan UMKM di Magelang. Setidaknya, itu direpresentasikan dengan beredarnya uang mencapai Rp24 miliar di Magelang dan sekitarnya, pada event 2018. Ini sesuai penelitian Litbang Kompas. Dimensi budaya, salah satunya dengan tumbuhnya kuliner lokal, dan komunitas warga yang tampil menyemangati pelari di rute Borobudur Marathon,” paparnya. (Humas Jateng)

Berita Terkait