Munculkan Daya Kritis

  • 09 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Rembang – Pemuda harus terlibat dalam upaya menuntaskan permasalahan-permasalahan negeri. Tidak terkecuali kaum muda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor di seluruh penjuru tanah air. Keahlian mereka menjadi modal untuk turut serta membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

“Saya berangkat dari pertanyaan untuk meng-assess kawan-kawan Ansor, apa sih persoalan bangsa ini. Daya kritisnya muncul. Kemiskinan, korupsi, transparansi, penegakan hukum itu menjadi common sense. Sehingga orang tahu itu PR negara,” terang Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP usai menjadi narasumber dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Angkatan VI Ansor di Pondok Pesantren Roudlotul Tholibin, Jumat (8/12).

Ganjar mengapresiasi salah seorang pemuda Ansor yang bercerita tentang pengalamannya saat mendampingi satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam hal produksi hingga pemasaran. Menurutnya, pengalaman itu adalah wujud bahwa pemuda Ansor menunjukkan keterlibatannya membantu pemerintah dalam menuntaskan permasalahan negeri.

“Kader Ansor ini sudah berpraktik sebenarnya. Nanti dari pengalaman yang berserakan ini bisa dijadikan mozaik ketika dikumpulkan untuk bisa di-share. Syukur-syukur ini bisa menjadi pendorong untuk membuat kebijakan publik. Sehingga Ansor bisa menjadi political pressure atau penekan politik untuk kebijakan publik yang baik,” jelasnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga mengapresiasi langkah Pimpinan Pusat GP Ansor yang menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan nasional itu. Melalui peningkatan kapasitas diri, pemuda Ansor dapat berlatih secara khusus, sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimiliki. Misalnya, mereka ingin meningkatkan kemampuan di bidang siber atau lainnya.

“Cara ini (pelatihan kepemimpinan) sudah on the track. Tinggal dispesifikasi kira-kira mereka mengambil spesialisasi apa. Misalnya saya mau ambil siber, saya mau bicara komunikasinya, ideologisnya atau kebangsaannya. Ketika mereka ingin menyelesaikan persoalan sektoralnya, minimal satu orang punya satu keahlian. Contohnya tadi ada banser maritim yang bisa membantu mendorong program kemaritimam Pak Jokowi dan mereka bisa menjadi agen di daerah,” bebernya.

Alumnus UGM itu berharap, materi yang pemuda Ansor pelajari selama pelatihan kepemimpinan itu, dapat benar-benar terinternalisasi dalam diri mereka. Sehingga diharapkan pemuda Ansor memiliki sikap spiritual dan kebangsaan yang semakin baik.

“Ketika kemudian konsep itu ada dan bagus selanjutnya ada tes. Uji lapangan inilah yang menunjukkan apakah semua konsep itu bisa terinternalisasi. Sehingga metode pelatihan inilah yang kita harapkan nanti bisa memberikan tambahan kapasitas untuk Ansor. Sehingga Ansor keluar itu punya sikap yang komplet. Spiritualnya nggak usah disanksikan, kebangsaannya beres,” harapnya.

Ganjar juga menawarkan kepada pemuda Ansor untuk magang. Baik dengan pemerintah, legislatif, perangkat desa, pengusaha, atau kiai. Sehingga mereka dapat makin terampil salam mengaplikasikan kompetensinya.

“Saya tawarkan agar anak Ansor magang. Anda bisa magang dengan siapapun. Dengan pemerintahan bisa, parpol, dewan, kades, pengusaha, kiai. Magang inilah yang bisa menransformasikan seluruh pengalaman, konsep sampai kepada aplikasinya. Antusiasme mereka bagus,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait