Mulai Kelola, Jangan Takut Salah

  • 01 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Purworejo – Mentari bersinar hangat dan sepoi angin yang berhembus menyejukkan ribuan warga Kabupaten Purworejo dan sekitarnya yang berduyun-duyun memadati muara Sungai Bogowonto, Minggu (1/10). Tua maupun muda antusias menyaksikan rangkaian puncak Festival Bogowonto 2017 bertajuk “Eksotika Tirta Nusantara” yang berlangsung sejak 3 Juli lalu.

Pengunjung kian ramai ketika Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH, Bupati Purworejo H Agus Bastian SE MM, dan Bupati Serdang Bedagai Ir H Soekirman yang hadir sebagai tamu kehormatan menikmati keindahan Muara Sungai Bogowonto menggunakan perahu. Tak berselang lama, Parade Gethek Hias pun dimulai. Sebanyak 12 kelompok sadar wisata (pokdarwis) menyusuri Muara Sungai Bogowonto dengan rakit sederhana yang didekorasi menarik.

Bupati Purworejo H Agus Bastian SE MM yang hadir pada acara tersebut menerangkan, Festival Bogowonto merupakan festival seni budaya tahunan di Kabupaten Purworejo, sekaligus wujud pelestarian Sungai Bogowonto sebagai salah satu dari empat sungai besar di Jawa Tengah. Festival Bogowonto itu kali kedua diselenggarakan dan berlangsung lebih meriah dari tahun lalu.

“Ini merupakan upaya pelestarian sungai karena air adalah sumber kehidupan kita. Kalau bicara sungai, kita juga bicara sampah. Saya berharap kesadaran masyarakat terhadap pelestarian sungai betul-betul dilakukan,” ujarnya.

Agus berharap, penyelenggaran Festival Bogowonto mendatang menjadi salah satu event wisata yang paling ditunggu oleh masyarakat.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menuturkan, saat ini semakin banyak desa yang tertarik mengelola badan usaha milik desa (BUMDes) di bidang pariwisata. Seperti sejumlah kaum muda di Kabupaten Pemalang yang enam bulan terakhir ini mengelola pariwisata Bukit Tangkeban.

“Kenekatan anak-anak muda (untuk mengelola pariwisata) ini saya suka. Saya sampaikan, untuk mengelola BUMDes pariwisata ini kalian bisa mencari kawan. Cari para relawan untuk menata landskap menjadi lebih baik. Bisa gandeng perguruan tinggi dan mahasiswa KKN,” sarannya.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu berpesan agar masyarakat tidak ragu untuk mengelola potensi wisata di daerahnya. Seiring berjalannya waktu, pengalaman manajerial untuk mengelola BUMDes pariwisata pun akan bertambah.

“Saya ingin memberikan kesempatan kepada desa-desa untuk berekspresi. Mulailah dulu mengelola (BUMDes pariwisata). Jangan takut salah sehingga nanti secara manajerial bisa belajar dari pengalaman,” pesannya.

Mantan anggota DPR RI itu mencontohkan, sektor pariwisata di Kabupaten Purworejo akan maju apabila setiap desa memiliki event wisata yang menampilkan pesona khas desanya.

“Bayangkan kalau 469 desa yang ada di Kabupaten Purworejo ini semua membuat event, minimal satu saja yang bisa diramaikan. Maka ratusan orang akan datang berkunjung ke sini. Itu luar biasa,” jelasnya.

Alumnus UGM tersebut juga berharap agar penyelenggaraan Festival Bogowonto tahun depan dapat berlangsung lebih sukses. Untuk mewujudkan itu pengelolanya harus meningkatkan kebersihan destinasi wisata, menyajikan kuliner khas yang lezat, memperindah lanskap, dan memperbaiki alur bagi wisatawan yang berkunjung.

“Harapan kita Festival Bogowonto ketiga nanti semakin membaik. Mintalah masukan dari seluruh pengunjung yang hadir hari ini. Apa saja kurangnya, bagaimana mau mereka,” sarannya.

Ganjar juga berpesan kepada Bupati Serdang Bedagai Ir H Soekirman yang notabene adalah putera kelahiran Purworejo untuk memromosikan Festival Sungai Bogowonto kepada masyarakat di daerah kepemimpinannya. Apabila memungkinkan, kedua kabupaten tersebut dapat membuat desa kembar (sister villages).

“Ketika Bapak pulang ke Serdang Bedagai bisa ceritakan (Festival Bogowonto) ini di sana. Atau bisa membuat sister village antara desa di sini dengan desa di Serdang Bedagai,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait