Merasa Tersanjung Masakannya Dipuji Gubernur

  • 30 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Pekalongan – Sutinah (50), warga Tegaldowo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, terus tersenyum saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak lahap menyantap nasi bungkus di Dapur Umum desa tersebut, Rabu (30/1/2019).

Hadir pula Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti bersama suaminya Amat Antono yang sebelumnya pernah menjabat bupati, Camat Tirto Agus Dwi Nugroho, Forkopimda Kabupaten, serta jajaran SKPD Provinsi dan Kabupaten.

Meski tersedia ikan goreng dan telur dadar, orang nomor satu di Jawa Tengah itu memilih makan dengan kerupuk dan sayur. Ikan gorengnya justru diberikan kepada Rohi (53), warga RT 6 RW 3.

Kendati begitu, Sutinah tak tersinggung. Terlebih, saat gubernur nge-vlog dan memuji jika masakan yang diolah bersama 13 ibu lainnya ternyata enak.

“Saya merasa tersanjung. Apalagi yang kami masak dimakan Bapak Gubernur,” bebernya.

Ibu empat anak ini mengungkapkan, sudah tiga hari ini dia membantu di dapur umum. Setiap hari, dia beraktivitas dari pukul 01.00 sampai sekitar pukul 21.00. Agar tidak sakit, dia mengonsumsi jamu sachetan.

Hal yang sama juga disampaikan Sarmuti (58). Ibu satu anak itu merasa senang bisa membantu warga. Banjir cukup dalam yang melanda tempat tinggalnya membuat warga basah dan kedinginan.

“Jadi ini kan biar warga pada sarapan. Tiap hari ada 500 bungkus, bahkan 800 bungkus nasi yang diberikan kepada warga,” ujarnya.

Tunami (63), tukang masak lainnya. Disampaikan, pekerjaan keseharian meracik dan memasak. Bahan makanan dibelanjakan oleh lurah, sementara yang menentukan menu adalah istri lurah.

“Dari subuh mbungkusi karena habis subuh sudah ada yang ngambil,” katanya.

Sementara itu, Rohi, warga yang diberi ikan oleh gubernur, merasa senang bisa makan berdampingan dengan orang nomor satu di Jawa Tengah ini. Dia tak menyangka, gubernurnya mau duduk bersama masyarakat di dapur umum.

“Seneng banget diparani Pak Gubernur. Biarpun banjir tapi seneng. Mudah-mudahan sehat, waras, datang lagi ke sini,” tandas Rohi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo menjelaskan, wilayah tersebut memang seringkali tergenang karena berupa cekungan. Namun pada akhir Januari ini genangan cukup tinggi. Sebanyak lima kecamatan dan 19 desa tergenang air. Pemerintah kabupaten sudah berupaya memasang empat pompa agar genangan cepat surut.

“Sekarang sudah mulai surut. Tempat pengungsian yang semula 20 titik, tinggal 12 titik,” tandas Budi. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait