Menkes Puji Rendahnya Angka Gizi Kurang Jateng

  • 16 Jun
  • Prov Jateng
  • No Comments

Banjarnegara – Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek memuji angka gizi kurang di Jawa Tengah yang rendah. Dia menyebut angka gizi kurang di Jawa Tengah hanya 23,9 persen, lebih rendah dari nasional yang tercatat 27,5 persen.

“Jateng kesehatannya termasuk baik. Angka gizi kurang di bawah nasional, 23,9 persen. Sementara nasional 27,5. Tapi lebih bagus lagi Kabupaten Banyumas. Stunting hanya 20 persen, sudah memadai dengan angka WHO,” tuturnya saat memberikan laporan kepada Presiden RI Ir H Joko Widodo dalam acara Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi 1.000 Ibu Hamil, 1.000 Balita, dan 1.000 Penerima Program Keluarga Harapan, di Alun-alun Banyumas, Jumat (16/6) .

Meski secara angka terhitung baik, Nila mengingatkan agar pemberian makanan bergizi dan berimbang tetap harus dilakukan. Sebab, jika terlena, dia khawatir angka gizi kurang yang rendah itu, akan kembali naik.

“Tetap harus dipertahankan bahkan ditingkat. Jadi Ibu dan Bapak tetap harus menjaga gizi anak. Dimulai pada waktu ibu hamil, anak berusia balita, dan anak usia sekolah,” tuturnya.

Presiden RI Joko Widodo menambahkan, untuk meningkatkan kualitas gizi ibu hamil dan anak-anak, pemerintah memrogramkan pemberian makanan tambahan, khususnya bagi keluarga kurang mampu. Biskuit yang diberikan, mengandung gizi yang lengkap.

“Biskuit ini komposisinya tinggi. Ada vitamin, mineral, karbohidrat dan protein. Bagi bayi mulai umur enam sampai 11 bulan, berikan biskuit delapan keping per hari. Anak satu sampai lima tahun, sebanyak 12 keping,” jelas mantan Gubernur DKI itu.

Bagi ibu hamil yang usia kandungannya antara satu sampai tiga bulan, biskuit dikonsumsi dua keping per hari, lanjutnya. Kemudian bagi yang kandungannya berusia empat sampai sembilan bulan, cukup tiga keping per hari. Meski kandungan gizi biskuit yang diberikan tinggi, Presiden Jokowi mengingatkan, biskuit hanya makanan tambahan. Sehingga, mengonsumsi makanan pokok seperti sayur, buah, telur dan ikan tetap penting.

“Kenapa gizi penting sejak di kandungan? Karena itu menyangkut kesehatan anak kita. Kalau sehat, anak akan tumbuh cerdas karena 10,20,30 tahun ke depan, persaingan semakin ketat. Maka anak-anak harus pintar,” tutupnya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait