Menang STQ, Zahron Ingin Hajikan Orang Tua

  • 09 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Lantunan ayat suci Al Quran merdu terdengar di ruang rapat kantor gubernur, Selasa (8/8). Sang pembaca seperti begitu meresapi ayat-ayat yang dilagukan.

Indahnya lantunan ayat suci, membuat para pejabat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang hadir di ruangan itu seolah “terbius”. Suasana ruangan pun menjadi sangat hening.

Siapakah sang pembaca Al Quran itu?  Dia adalah Muhammad Zahron Nasywa dari Kabupaten Pati. Seorang siswa kelas VI SD yang telah menyumbangkan emasnya untuk Jawa Tengah dalam kompetisi Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Nasional XXIV Tahun 2017 di Tarakan Kalimantan Utara beberapa waktu lalu. Zahron memenangkan cabang tilawah golongan anak-anak putra. Atas prestasinya, bocah tersebut mendapatkan bonus senilai Rp 50.000.000 dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Saat ditemui, Zahron mengaku tidak menyangka akan memenangkan kompetisi itu. Yang dia lakukan hanya mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan terus berlatih. Belajar tilawah pun sudah ditekuninya sejak duduk di bangku kelas tiga madrasah.

Setelah menang, Zahron menuturkan kemenangan itu dia persembahkan untuk kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai pedagang dan petani. Berbekal bonus yang diterima dari Pemprov Jateng, dia ingin membiayai orang tuanya naik haji karena itulah yang menjadi impian orang tuanya.

“Bonusnya ingin saya berikan orangtua untuk naik haji saja,” ujarnya usai acara Penyerahan Tali Asih kepada Pemenang, Pelatih, dan Peserta dan Pengukuhan Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (8/8).

Selain Zahron, penerima bonus lainnya adalah Zumrotul Luthfiyah dari Rembang (terbaik I cabang tahfidz golongan 20 juz putri), Muhamad Mas’ud asal Pati (terbaik II cabang tilawah golongan dewasa putra), Diani Rosyodah dari Kabupaten Purbalingga (terbaik III cabang tahfidz golongan 1 juz dan tilawah putri), Imam Mawardi dari Kabupaten Kebumen (terbaik harapan II cabang tahfidz golongan 10 juz putra), dan Husnia dari Kabupaten Blora (terbaik harapan II cabang tahfidz golongan 10 juz putri).

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Farhani menyampaikan, prestasi yang diukir kafilah Jawa Tengah pada tahun ini, berhasil menempatkan Jawa Tengah pada peringkat ketiga nasional. Posisi pertama dan kedua diduduki Provinsi DKI dan Kepulauan Riau.

Alhamdulillah, kafilah Jawa Tengah pada STQ kali ini naik dari peringkat 10 di 2015, menjadi peringkat tiga di 2017, di bawah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Kalau dibandingkan STQ 2013, juga lebih tinggi tahun ini karena waktu itu menduduki peringkat lima,” paparnya.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP bangga dengan prestasi mereka. Pihaknya sudah mendengar bahwa kontestasi STQ sangat luar biasa dan sudah dilakukan persiapan dengan sangat hati-hati.

“Tentu tidak hanya lomba yang membawa piala, atau kita memberikan satu kenang-kenangan atau hadiah buat anak-anak kita. Tapi sebenarnya di situ ada latihan yang panjang sekali. Ada talenta anak-anak kita, tentu ada kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki anak-anak kita, yang disatupadukan, yang kemudian ketika dikeluarkan dalam kontestasi ini. Begitu sempurnanya mereka memadukan itu, sehingga optimal hasil yang dicapai seperti ini,” tuturnya.

Ganjar yakin, para pemenang STQ adalah anak-anak yang biasanya perilaku, budi pekerti, dan relasi sosialnya baik. Dia mencontohkan, ketika hadiah diberikan, mereka menunduk yang menunjukkan sikap penghormatan, dan budi pekerti yang luar biasa.

“Dan ini adalah nilai-nilai luhur yang mesti kita teruskan. Sehingga ini akan kita jadikan contoh bahwa anak-anak ini punya sopan santun, unggah ungguh, budi pekerti, penghormatan kepada mereka yang lebih sepuh. Pada gurunya, pada kyainya, orang tuanya, bahkan pada teman-temannya. Ini yang kita butuhkan untuk bangsa dan negara,” tutup dia

 

Penulis : Ev, Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait