Megono Hingga Gula Semut Meriahkan Grebeg Koperasi

  • 08 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Puluhan gunungan aneka hasil bumi dan produk unggulan, serta beragam kesenian tradisional dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Tengah mengiringi arak-arakan Grebeg Koperasi dari Wisma Perdamaian menuju Simpang Lima kota Semarang, Sabtu (8/7) pagi.

Bukan gunungan biasa karena 35 gunungan berisi aneka produk khas daerah Jateng. Nasi megono dari Pekalongan, wingko babat Kota Semarang, gula semut Banyumas, jenang Kudus, apem Demak, batik, kerajinan bambu, dan bermacam jajanan pasar tersusun cantik membentuk gunung. Dengan diusung ratusan orang, rombongan gunungan itu mengiringi kirab budaya dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-70 tahun 2017 tingkat Jawa Tengah.

Upacara peringatan Hari Koperasi yang dibalut dengan budaya tersebut, semakin meriah dengan tampilan beragam kesenian tradisional antara lain tari topeng ireng Magelang, reog Pati, jaran kepang Blora, serta tari payung. Puluhan seniman lokal dari kabupaten dan kota tampak kompak dan semangat mengarak iring-iringan andong hias.

Puluhan andong berhias bunga warna-warni itu mengantarkan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP beserta istri Atikoh Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Drs H Heru Sudjatmoko MSi, Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Ema Rachmawati, serta sejumlah bupati dan wali kota menuju Lapangan Pancasila (Simpang Lima) untuk mengikuti upacara Hari Koperasi.

Sebelumnya, gubernur membuka pameran produk UMKM unggulan dari 35 kabupaten dan kota. Tidak hanya produk makan khas seperti aneka keripik berbahan sayuran asli Banjarnegara, produk unggulan lainnya seperti sarung goyor andalan UMKM Pemalang, kopi Temanggung yang menembus pasar internasional, batik Pekalongan, Surakarta, dan Batang, serta tidak ketinggalan pula bawang merah dan telur asin Brebes juga ikut mejeng di lantai dasar Wisma Perdamaian.

“Ini batik tulis? Bagus-bagus ya coraknya. Saya pingin yang warna ini,” kata Ganjar saat melihat batik khas pesisir di stand Kabupaten Batang, dan membeli batik bermotif khas pesisir pantura tersebut.

Pada kesempatan itu, Gubernur Ganjar bersama Hj Atikoh Ganjar Pranowo menghampiri semua stand dan berdialog dengan penjaga stand tentang produk yang dipajang, baik menyangkut ketersediaan bahan baku, masalah pemasaran, serta hal lainnya. Bahkan saat sampai di stand Kabupaten Purbalingga, gubernur berserta istri menjajal duduk di kursi terbuat dari potongan ranting kayu jati sehingga menghasilkan karya yang unik dan menarik.

Usai membuka pameran, pada kesempatan tersebut Ganjar juga melayani pembelian paket sembako murah di halaman Wisma Perdamaian. Sebanyak 750 bungkus paket sembako seharga Rp 20 ribu per bungkus dijual untuk membantu meringankan beban masyarakat tidak mampu. Paket sembako berisi beras, minyak goreng, mi instan, serta gula pasir tersebut dipasaran seharga Rp 70 ribu.

Sementara itu, untuk mengembangkan dan memajukan UMKM di Jateng, pemerintah telah membuat layanan online, termasuk menyediakan ruang untuk memasarkan beragam produk UMKM melalui Cyber UMKM. Terlebih beberapa waktu lalu semua telah sepakat terhadap pernyataan dari perkoperasian dan UMKM yang ada di Jateng, bahwa mereka sepakat memberikan masukan, melakukan reviu terhadap kelembagaan, regulasi, dan manajemen.

“Memberikan insentif dan pajaknya jangan terlalu tinggi, itu permintaan mereka. Maka itulah kita melakukan moderisasi pengelolaan koperasi kemudian kita kaitkan dengan lembaga-lembaga pembiayaan, termasuk perusahaan-perusahaan karena kita ingin membawa UMKM dan koperasi naik kelas,” beber Gubernur kepada wartawan di sela-sela pembukaan pameran.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait