LPTQ Tidak Hanya Konsentrasi pada Musabaqah

  • 05 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) bukan lembaga yang berkonsentrasi pada kegiatan musabaqah saja. Tetapi, sesuai dengan arahan Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji, LPTQ harus menjadi lembaga yang menaungi semua kegiatan pembelajaran Al-Qur’an.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang juga Ketua LPTQ Jawa Tengah, seusai memimpin Rapat Koordinasi LPTQ Jateng, di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Gubernur, Rabu (5/1/2022).
Menurut Wagub, LPTQ perlu menaungi semua kegiatan pembelajaran Al-Qur’an, untuk memunculkan dan membentuk generasi Qur’ani di setiap daerah di Jawa Tengah. Di samping itu, LPTQ juga penting bergandengan dengan lembaga pemerintah, untuk membantu menyeleksi lembaga-lembaga pendidikan agama yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kita nanti mengusulkan kepada lembaga-lembaga pemerintah untuk menyeleksi, selektif betul lembaga-lembaga yang meresahkan masyarakat, khususnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jangan sampai ada kegiatan-kegiatan yang di situ muncul pendidikan keagamaan, tapi ada embrio-embrio untuk menyerang NKRI,” tutur Gus Yasin, sapaan akrabnya.
Wagub berharap, Jawa Tengah bisa menjadi basis ke-sanad-an Al-Qur’an. Sebab sanad adalah bagian dari pondasi agama.
Senada disampaikan Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Jateng, Afief Mundzir. Menurutnya, berbicara Al-Qur’an harus dengan sanad. Pihak yang bisa menjaga marwah sanad adalah pondok pesantren. Maka, pemerintah perlu men-support LPTQ untuk menjadi bagian basis penguatan pondok pesantren, yang memiliki perhatian pada persoalan Al-Qur’an.
“Harusnya LPTQ betul bersinergi dengan kita,  dalam konteks mengawal pondok pesantren yang memang sesungguhnya memiliki kompetensi kualifikasi dalam konteks sanad,” ungkapnya. (Humas Jateng)

Berita Terkait