Lima Seniman akan Percantik Bandara A Yani

  • 15 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Lima seniman kenamaan akan mengontribusikan karyanya untuk interior Bandara Internasional Ahmad Yani. Mereka adalah Wahyu Sentosa, perupa lulusan ISI Yogyakarta, Titarubi lulusan jurusan seni murni Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Bandung, Ichwan Noor spesialis bahan logam, Duo Tempa (Putud Utama dan Rara Kuastra) yang merupakan seniman sekaligus memiliki keahlian desain visual, serta Gunawan Bonaventura seniman Grafis asal Gunung Kidul.

Konsultan Art Programme Bandara Ahmad Yani dari PT Langit Biru Putih, Tony P Panca Putra memaparkan, eksterior dan interior Bandara Ahmad Yani nantinya mengangkat cerita budaya dan sejarah Kota Semarang maupun Jawa Tengah. Empat potret cerita utamanya adalah Kapal Borobudur, warak ngendok, landscape Semarang dan Jawa Tengah, serta gambang Semarang.

Untuk pintu masuk bandara, akan dibangun patung selamat datang. Pihaknya mengusulkan agar dipasang patung Jendral Ahmad Yani. Patung yang dibangun akan memberikan kesan hangat, menyambut kedatangan para pengunjung di bandara. Patung tersebut nantinya dibuat oleh seniman patung Wahyu Santosa yang dikenal sebagai pembuat patung Visit Indonesia Year 1991.

“Patung dibangun setinggi sembilan meter yang terletak di jalur utama kendaraan dan objek menghadap main gate,” terangnya saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh), Jumat (14/9) malam.

Untuk menghadirkan nuansa Candi Borobudur, pihaknya menangkap gesture relief candi berupa kapal. Replika kapal buatan seniman Titarubi tersebut akan diletakkan di jalur utama keberangkatan penumpang. Objek melintang diagonal terhadap arus penumpang.

Icon khas Semarang, warak ngendog, imbuhnya, akan dipasang di jalur utama kendaraan dan menghadap akses terminal. Nantinya, patung warak ngendog akan dikreasikan oleh seniman Ichwan Noor.

Di koridor kedatangan, pengunjung akan dimanjakan karya pop up yang indah. Pop up yang nantinya dikerjakan Duo Tempa bakal menceritakan landscape Kota Semarang dan Jawa Tengah. Antara lain Tugu Muda, dan Gereja Blenduk. Pop up yang dibuat dari berbagai media itu berukuran 3 X 35 meter.

Sementara di area komersil lantai dua, tepatnya di t-junction flow keberangkatan penumpang, akan disuguhi karya dari seniman Gunawan Bonaventura. Yang disuguhkan adalah pop up kesenian iconic Kota Semarang, sebagai way finding menuju ruang tunggu domestik dan internasional.

Paparan yang disampaikan Tony mendapat sambutan positif Gubernur Ganjar Pranowo. Dia bahkan tidak dapat memberi masukan ketika diminta. Sebab, sudah di luar ekspektasinya.

“Saya mau berimajinasi saja tidak mampu. Ini sudah di luar ekspektasi saya. Bagus banget ternyata. Semua yang mendarat di sini mengatakan bagus,” tuturnya.

Karya ini tentu akan semakin membuat banyak orang kagum, sambungnya. Dia memang sengaja ingin mengganggu pikiran banyak seniman agar berkontribusi di Semarang. Sebab, karyanya terkenal dimana-mana, tapi belum bisa dinikmati di Semarang.

“Saya ingin ada nuansa seni, artistik yang sangat wow yang bisa ditampilkan di sini (bandara). Betapa bahagianya jika ini beranak di Purbalingga, Ngloram dan Karimunjawa,” ungkapnya

Ganjar berpendapat, arsitektur seni yang indah di bandara akan menarik orang, baik domestik maupun mancanegara, untuk mendarat di Bandara Ahmad Yani. Dan, itu sudah terjadi.

“Sebenarnya ketika dollar tinggi seperti hari ini, yang seperti ini bisa menyedot dollar ke dalam negeri,” tandasnya.

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait