Libatkan 125 UMKM, Parsel Lebaran Inisiasi Ganjar Diluncurkan

  • 07 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Menghadapi Ramadan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Bank Indonesia, OJK, Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh (ASPOO) dan BliBli.com, kembali mengadakan program Parsel Lebaran. Program ini untuk mendukung pengembangan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan memberikan kebermanfaatan kepada mereka.
“Program penjualan produk UMK dalam bentuk Parsel Lebaran yang diinisiasi Bapak Gubernur Jawa Tengah sejak tahun 2021, mendapatkan respons yang sangat positif dari masyarakat,” kata Kepala Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati, ditemui di Grhadhika Bhakti Praja, Selasa (7/3/2023).
Ema mengungkapkan, dari catatannya, pada tahun ini diperkirakan akan lebih besar respons masyarakat, dengan perkiraan hasil penjualan Parsel Lebaran bisa mencapai Rp5 miliar. Hal itu berkaca dari dua tahun lalu, di mana hasilnya juga sudah cukup besar. Pada 2021, penjualan Parsel Lebaran mencapai Rp2,1 miliar, dan 2022 sebanyak Rp4,18 miliar.
Dia menerangkan, tahun ini barang dari Parsel Lebaran lebih bervariasi. Karena selain ada makanan-minuman, juga ada craft, pakaian untuk perempuan, laki-laki hingga anak, dan juga sembako. Seluruh barang yang akan dijual, telah melalui proses kurasi.
Disampaikan, jumlah UMKM yang dilibatkan sebanyak 125 UMKM, jauh lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 80 UMKM. Para UMKM yang ikut tahun ini berasal dari 34 kota/ kabupaten. Hanya Kabupaten Grobogan yang tidak ikut terlibat.
“Ini berlangsung sekarang sampai nanti menjelang Lebaran,” terangnya.
Bagaimana cara pemesanannya? Ema membeberkan, pemesan bisa melihat katalog yang dapat diunduh melalui link bit.ly/KatalogParcelJateng-2023. Bisa juga, pemesan menghubungi pusat panggilan (call center) ASPOO. Atau juga, bagi masyarakat umum baik dalam maupun luar provinsi yang ingin membeli, dapat juga melalui marketplace BliBli.
“Tahun lalu juga melalui BliBli, juga ada yang beli dari Kalimantan. Bahkan ada juga pemesanan dari Jakarta, Bandung. Hanya tahun lalu kita belum siap armada. Jadi enggak bisa. Mudah-mudahan tahun ini, teman-teman ASPOO bisa siap armada, jadi kalau ada pemesan luar daerah, bisa (dilayani),” ujar Ema.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menambahkan, momen itu merupakan bentuk pemberdayaan UMKM di provinsi ini. Sumarno mendorong ASN untuk berpartisipasi, melarisi dagangan UMKM yang ikut Parsel Lebaran.
“Teman UMKM juga kami mohon bisa menjaga kualitas barangnya, produknya. Kemarin juga sudah dikurasi dari teman-teman. Tolong itu dijaga. Menjaga kualitas ini menjadi kunci untuk keberlanjutan,” tegas Sumarno.
Dia menekankan, UMKM jangan mengurangi kualitas hanya gegara orderannya melimpah. Mereka mutlak menjaga kualitas, demi mempertahankan keberlanjutan pembelian produk UMKM.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan, program tersebut merupakan wujud sinergi antarstakeholders untuk mengembangkan UMKM di daerah, khususnya di Jateng.
Dalam acara launching Parsel Lebaran produk UMKM dan parsel produk desa dampingan tahun 2023 juga dilakukan rangkaian kegiatan road to “Gayeng Expo”, ditandai dengan mini expo. Sebanyak sepuluh stan berdiri di halaman kantor Gubernur. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait