Lestarikan Kebudayaan Nusantara, Modal Kemajuan Bangsa

  • 05 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Kebudayaan nusantara yang  beragam, adiluhung, dan sangat kaya kearifan lokal menjadi kepribadian bangsa dan modal untuk meraih kemajuan. Karenanya semua elemen masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama memajukan dan melestarikan budaya Indonesia.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP usai mengukuhkan Pengurus Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kota Semarang periode 2018-2023, di Ruang Lokakrida Balai Kota Semarang, Minggu (4/11) malam. Hadir dalam pelantikan tersebut Ketua Umum KSBN Pusat Hendardji Supandji dan Ketua KSBN Kota Semarang Agus Riyanto beserta jajarannya.

“Apabila sentuhan budaya dikembangkan dan dimajukan, maka akan terbentuk pribadi yang baik serta punya kesalehan sosial. Sehingga tidak lagi muncul keberingasan-keberingasan,” ujar Sekda usai pelantikan.

Ia mengatakan, keberadaan KSBN kabupaten dan kota di Jateng adalah dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Seperti amanat Presiden RI Ir Soekarno, Indonesia harus daulat bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

Sri Puryono menjelaskan, target KSBN memajukan, melestarikan, serta membangkitkan kembali beragam budaya Indonesia yang adiluhung. Dalam hal ini, seni budaya bukan hanya karawitan, wayang, kethoprak, jathilan, maupun tari, tetapi berbagai dolanan tradisional juga termasuk budaya, aneka kuliner khas daerah.

“Ini yang perlu dirawat bersama, sehingga bisa mengangkat kembali budaya daerah yang selama ini sudah mulai luntur,” katanya.

Dengan kepengurusan yang baru ini, diharapkan akan tumbuh semangat baru, motivasi, energi baru dalam organisasi KSBN Kota Semarang. Yaitu semangat dalam nguri-nguri budaya nusantara, menjaga kearifan lokal Provinsi Jawa Tengah. Jadikan KSBN di Kota Semarang ini sebagai wadah pembinaaan budaya, agar kemudian seluruh masyarakat merasa handarbeni dengan budaya sendiri.

“Saya yakin KSBN akan maju, ada banyak camat dan seniman dan budayawan. Semarang sudah ada Kandri, Gambang Semarang dan masih banyak lagi yang harus dikembangkan,” pintanya.

Termasuk permainan tradisional gobak sodor dan kasti, jika dikemas dengan menarik, dapat bangkit kembali. Tidak kalah menarik adalah cerita atau sejarah tentang Ki Ageng Pandanaran. Kisah sejarah tokoh Kota Semarang itu bisa ditampilkan dalam kesenian kethoprak. Misalnya para camat sebagai pemain, sementara masyarakat menjadi penontonnya.

Alhamdulillah Kota Semarang luar biasa dalam memajukan dan mengembangkan beragam budaya daerah, berbagai komunitas maupun elemen masyarakat dan pemerintah daerah nyengkuyung. Apalagi sekarang sedang mengembangkan di sektor  wisata dan budaya,” terang alumnus UGM ini.

Ketua Umum KSBN Pusat Hendardji Supandji menyatakan, peran budaya sangat penting dalam memajukan suatu bangsa dan kehidupan peradaban. Aspek budaya pun sangat luas, antara lain menyangkut nilai-nilai tradisi, etika, dan tata krama.

“Semoga Jawa Tengah bisa menjadi barometer nasional dalam memajukan berbagai budaya daerah. Dengan budaya yang maju dan lestari, maka akan berdampak baik pula di sektor-sektor lainnya,” katanya.

Terlebih, imbuh Hendardji, Jawa Tengah kaya beragam budaya daerah yang memikat wisatawan berkunjung ke provinsi ini. Seperti halnya Bali yang mampu menarik wisatawan melalui kekuatan budaya. Bahkan, kunjungan wisatawan asing ke Bali mencapai 40 persen, sedangkan 60 persen lainnya ke berbagai penjuru nusantara, termasuk Jateng.

“Mengingat kunjungan wisatanya tertinggi maka tingkat penganggurannya paling rendah atau hanya satu persen, sedangkan nasional tujuh persen. Karenanya, dengan mengangkat budaya maka pariwisata akan meningkat dan berdampak pada pengurangan pengangguran,” bebernya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

 

Berita Terkait