Layani Jamaah Haji Dari Hal Terkecil

  • 26 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo DH MIP meminta Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD) Jateng agar bisa melayani jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekah dengan baik dari hal sekecil mungkin, mulai masalah kamar penginapan, pemakaian ikhrom, hingga saat menjalankan ibadah haji. Sehingga, jamaah haji dapat menjalankan semua rukun ibadah haji dengan mudah.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan pengarahan kepada TPHD se-Jawa Tengah di Wisma Perdamaian, Selasa (26/6). Menurutnya di Arab Saudi nanti TPHD akan menjadi tempat bertanya bagi para jamaah haji. Karenanya pendamping haji harus bisa memberikan penjelasan mulai dari hal yang sekecil mungkin kepada para jamaah.

Untuk menegaskan tugas-tugas dari TPHD, Ganjar menceritakan beberapa kejadian dari pengalamannya saat umroh beberapa waktu lalu. Misalnya ketika seorang jamaah tidak bisa masuk ke kamar meski sudah mengetok pintu berkali-kali, ternyata yang diketok jamaah tersebut adalah pintu lift. Selain itu ada pula jamaah yang salah memakai ikhrom dengan handuk hotel dan menyalahkan biro perjalanan umrohnya.

“Cerita lucu dari apa yang ada ini benar-benar terjadi. Artinya betapa banyaknya warga masyarakat, para jamaah haji yang nanti akan bertanya macam-macam. Belum lagi cerita serius tidak bisa pulang, tas diambil orang, uangnya hilang, dan pendamping harus bisa menjelaskan itu semua kepada jamaah,” katanya.

Ganjar mengatakan hal-hal sekecil apapun yang terjadi selama ibadah haji, jangan sampai luput dari pengawasan TPHD. Hal itu agar jamaah haji yang juga tamu-tamu Allah tersebut bisa menjalankan ibadahnya dengan gampang dan tanpa ada halangan apapun.

“Yang saya minta panjenengan bisa mendampingi dari hal yang kecil-kecil sampai nanti bagaimana melayani ibadahnya,” ujarnya.

Ganjar berharap pelaksanaan ibadah haji di tahun ini bisa berjalan sukses dan lancar. Apalagi Embarkasi Solo menjadi terbaik kedua saat pelaksanaan ibadah haji tahun lalu. Dia berdoa agar para jamaah haji bisa pulang dengan selamat dan menjadi haji yang mahbrur.

“Ukuran haji mabrur itu harus ada perubahan perilaku. Perubahan perilakunya apa? Dia akan saleh secara sosial. Kesalehan sosial itu adalah tolong menolong, toleransi, sebagai umat muslim selalu membawa Islam sebagai agama yang rahmatan lil’alamin, yang menyejukan,” terangnya.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Farhani mengatakan untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 1439 H/ 2018 untuk Embarkasi Solo akan diberangkatkan sekitar 30.225 calon jamaah haji (CJH) dan 254 TPHD untuk wilayah Jawa Tengah, serta 131 CJH dan 27 TPHD untuk DIY. Jamaah haji tersebut akan diberangkatkan dalam 95 kloter dengan penerbangan pertama pada 17 Juli 2018 mendatang dan penerbangan terakhir pada 15 Agustus 2018.

“Kepulangan jamaah haji Embarkasi Solo untuk kloter pertama pada 28 Agustus 2018 dan kloter terakhir 26 September 2018,” katanya.

Jumlah jamaah haji pada tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai 33.892 CJH karena banyak jamaah haji yang melakukan mutasi antar provinsi. Sehingga selisih jumlah CJH di tahun ini dengan tahun lalu merupakan CJH yang melakukan mutasi antar daerah. Sementara untuk pendaftaran haji reguler di Jawa Tengah per 25 Juni 2018 sudah mencapai 628.956 pendaftar dengan masa tunggu mencapai 21 tahun.

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait