Lantik JP3M, Ganjar Semangati Perjuangan Ulama Perempuan dan Mubalighoh

  • 27 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan semangat perjuangan perempuan, dalam pelantikan Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pondok Pesantren dan Mubalighoh (JP3M) Jawa Tengah Periode 2023-2028, di Grhadhika Bhakti Praja, Kamis (27/7/2023). Hal itu disampaikannya melalui cerita sejarah KH Maimoen Zubair hingga istri Ki Hajar Dewantara, Nyi Sutartinah.

KH Maimoen Zubair adalah ulama besar sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang. Ulama yang akrab disapa Mbah Moen ini dikenal mengajarkan nilai pancasila dan kebhinekaan pada santri dan masyarakat. Ayah dari Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meninggal dan disemayamkan di Makkah, 6 Agustus 2019 lalu.

“Saya kalau sowan ke Mbah Moen di Sarang, beliau sering bercerita tentang apa yang pernah dilakukannya dulu (masa muda),” kisah Ganjar.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Mbah Moen kepada bangsa dan negara, dapat menjadi contoh untuk terus diperjuangkan. Begitu pula dengan sosok, Nyi Sutartinah, istri Ki Hajar Dewantara.

“Ada yang tahu istri Ki Hajar Dewantara? beliau adalah Nyi Sutartinah, sosok perempuan hebat. Ia tidak hanya menjadi seorang istri tapi juga ingin menjadi teman berjuang Ki Hajar dalam pendidikan,” ungkap Ganjar.

Gubernur berambut putih itu menuturkan, sejarah dua sosok tersebut mampu menjadi inspirasi, untuk terus bersemangat membangun bangsa dan negara, saat ini.

“Agar mereka terinspirasi bahwa pernah ada dalam catatan sejarah, para Nyai ini berkontribusi pada bangsa dan negara. Tentu jauh tidak mudah dibanding sekarang. Ya, agar lebih semangat,” jelasnya.

Dalam kegiatan itu, Ganjar berharap para Nyai pondok pesantren dan mubalighoh dapat saling menguatkan dan mengedukasi, untuk saling berdaya melalui pondok pesantren dan pengajian.

“Dan saya titipkan agar lebih sadar terhadap masalah-masalah perempuan. Seperti KDRT, pernikahan dini yang biasanya korbannya juga perempuan, pada empowering, agar secara ekonomi mereka berdaya, termasuk tentu ilmu agama yang paling basic,” imbuhnya.

Di lain sisi, Ganjar mengapresiasi keberadaan JP3M yang telah membuka cabang di beberapa negara.

“Saya menyampaikan selamat, dan ternyata organisasi ini belum lama, sekitar lima tahunan mungkin. Tapi cabangnya sudah ada di seluruh dunia. Ada tadi disampaikan di Jerman, Mesir, dan hari ini yang di Jawa Tengah dilantik,” tandasnya. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait