Kuwait Tertarik Produk Kelautan dan Perkapalan Indonesia

  • 10 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Duta Besar Kuwait untuk Indonesia, Abdulwahab Abdullah Al-Sager tertarik dengan produk kelautan dan perkapalan Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Ketertarikan itu disampaikan ketika Abdulwahab bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (10/10).

Menurutnya, jika ada perusahaan yang membuat produk yang berhubungan dengan kelautan, seperti perahu dan peralatan kapal laut, bisa bekerja sama dengan pihaknya. Bagaimana pun secara geografis, lokasi Indonesia dan Kuwait sama-sama di sisi pantai. Letak Kuwait dari utara sampai ke selatan semuanya tepi pantai, meskipun luasan Kuwait jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia, bahkan Kuwait mungkin hanya seluas Kota Semarang.

Ditambahkan, sebenarnya banyak sektor yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dan Kuwait. Seperti tektil dan turunannya, meubel, dan spare part. Sayangnya, tidak ada investor Indonesia di negara Kuwait. Kalaupun ada, pengusaha tersebut berpartner dengan pengusaha Kuwait, bukan murni dari Indonesia. Karenanya, kunjungan kerja yang dilakukan di Semarang dan kota-kota besar lain di Indonesia, seperti Palembang, Batam, Yogyakarta, dan Makassar bertujuan untuk meningkatkan hubungan investasi dan ekonomi antara Kuwait dan Indonesia. Indonesia juga dinilai Kuwait memiliki pertumbuhan ekonomi yang menonjol dibanding negara-negara lain.

“Kami juga sudah membentuk suatu badan investasi untuk asing. Badan itu akan mengatur investasi asing yang bekerja sama dengan negara Kuwait. Kerja sama itu bisa dengan BKPM (sekarang DPMPTSP) atau Kadin dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi,” jelasnya dalam terjemahan Bahasa Indonesia.

Ajakan kerja sama itu disambut positif oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Dia pun langsung menawarkan produk-produk unggulan Jawa Tengah, salah satunya tekstil.

“Kita punya industri yang bagus. Apalagi tekstil kita nomor satu di dunia. Tekstil kita sudah hampir ke sebagian besar negara. Apalagi kalau seragam militer. Kita juga punya kopi dan buah-buahan,” tuturnya.

Untuk industri perkapalan dalam skala besar, Jawa Tengah memiliki PT PAL. Apabila memerlukan yang skala kecil, ada industri di Tegal dan Pekalongan.

“Nanti kita coba tawarkan yang sudah diproduksi dan dimiliki oleh Jateng. Kita punya PT PAL (industri perkapalan) yang kecil di Tegal dan Pekalongan,” kata mantan anggota DPR RI ini.

Gubernur pun memerintahkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo untuk melakukan follow up dan melakukan inventarisasi bidang yang bisa dikerjasamakan.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait