Kurangi Angka Kemiskinan, Pemprov Tambah SMA di Banjarnegara

  • 06 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

BANJARNEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah mencatat adanya 23.038 anak usia pelajar di Kabupaten Banjarnegara yang tidak mengenyam bangku sekolah. Sebanyak 287 di antaranya memilih bekerja. Di samping itu, enam kecamatan di Banjarnegara tidak memiliki SMA maupun SMK negeri. Di Kecamatan Pagentan bahkan tidak terdapat satupun SMA maupun SMK.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengupayakan pembangunan satu gedung sekolah setingkat SMA di Kecamatan Pagentan. Ini dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan di Banjarnegara, mengingat indikator kemiskinan meliputi rumah tidak layak huni (RTLH), kesehatan dan pendidikan.

“Tadi disampaikan ada satu kecamatan di Banjarnegara yaitu Kecamatan Pagentan. Masak satu kecamatan tidak ada SMA/SMK-nya. Maka tahun 2020 kita usahakan,” kata Taj Yasin saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah di Pendopo Kabupaten Banjarnegara, Jumat (6/12/2019).

Gedung SMA tersebut rencananya akan dibangun di atas lahan Dinas Pendidikan Kabupaten Banjarnegara. Meski demikian Pemprov Jateng akan mengecek ulang untuk memastikan legalitasnya.

“Kami dapat informasi dari kabupaten bahwa tanahnya sudah diserahkan. Ini perlu dicek lagi, apakah surat menyuratnya sudah benar, apakah legalitasnya sudah benar. Kalau sudah benar maka baru dibangun. Kalau soal tanah belum beres, belum bisa dilakukan pembangunan,” urainya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri berharap keberadaan SMA maupun SMK di Kecamatan Pagentan dapat meningkatkan rata-rata harapan sekolah dan rata-rata lama sekolah.

“Kami pikirkan untuk Pagentan tadi paling tidak ada sekolah baru di situ. Paling tidak satu kecamatan itu ada sekolah. Itu akan menampung anak-anak kita agar bisa sekolah, sedangkan yang swasta akan kita pacu agar menampung lebih banyak siswa miskin. Adanya sekolah ini nanti bisa meningkatkan harapan masyarakat untuk bersekolah dan rata-rata lama sekolah, serta meningkatkan kualitas SDM,” kata Jumeri.

Kepala Pendidikan Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami, berharap pembangunan SMA atau SMK di daerahnya segera terealisasi.

“Kami prihatin untuk Pagentan karena belum punya SMA/SMK. Padahal untuk SMP-nya saja, rata-rata lulusan setiap tahunnya sekitar 460an. Artinya kalau di situ ada SMA atau SMK akan sangat membantu,” harap Noor. (Humas Jateng)

 

Berita Terkait