Kucurkan Rp102 M untuk Padat Karya di Jateng

  • 01 May
  • bidang ikp
  • No Comments

Temanggung – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI terus menggenjot program padat karya tunai (PKT) di berbagai daerah. Pada tahun ini, anggaran sebesar Rp11,2 triliun siap dikucurkan untuk pelaksanaan program tersebut.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Ir Imam Santoso MSc menjelaskan, khusus Dirjen yang diampunya, mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk pelaksanaan proram PKT di 5.000 lokasi di tanah air. Untuk Jawa Tengah, mendapat alokasi anggaran Rp102 miliar untuk 454 lokasi.

“Khusus Temanggung, kami mengalokasikan dana untuk 21 lokasi sebesar Rp4,5 miliar,” bebernya kepada awak media saat menghadiri acara Pencanangan Kegiatan Padat Karya Bersih Kali Kabupaten Temanggung, Selasa (1/5).

Imam mencontohkan, pelaksanaan program PKT berupa bersih kali di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung yang melibatkan 120 pekerja dari warga setempat. Mereka akan dibayar dengan upah harian. Harapannya, penghasilan yang mereka peroleh, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Pekerjanya sejumlah 120 orang. Nanti uangnya langsung kami bayar harian, sehingga bisa segera dibelanjakan. Kami berharap, dengan adanya program padat karya tunai ini masyarakat bisa langsung merasakan manfaat dari pengelolaan keuangan kami,” jelasnya sembari meninjau Jembatan Gantung Galeh yang menghubungkan Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu ke Desa Kauman, Kecamatan Parakan.

Jembatan sepanjang 90 meter itu menjadi salah satu proyek infrastruktur yang diresmikan Presiden RI Ir H Joko Widodo pada pertengahan 2017.

Plt Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi yang turut menghadiri Pencanangan Kegiatan Padat Karya Bersih Kali Kabupaten Temanggung itu mengapresiasi Kementerian PUPR yang menggenjot program PKT di tanah air. Menurutnya, program tersebut mendorong pemerataan kegiatan dan pendapatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah.

“(Program PKT) itu menciptakan pekerjaan. Khususnya untuk warga kita yang mungkin tengah menganggur atau pekerjaannya tidak tetap agar mereka punya penghasilan, punya daya beli. Sehingga bisa membeli berbagai kebutuhan untuk keseharian. Maksudnya adalah pemerataan kegiatan dan pemerataan pendapatan. Jadi ekonomi akan berputar, tidak hanya di kota, tetapi juga di desa-desa,” ujarnya.

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor: Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait