Kuatkan Imunitas, Imbangi Vaksinasi dengan Nutrisi

  • 23 Feb
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Bagaimana rasanya divaksinasi? Apakah usai divaksinasi, kita tidak akan terinfeksi virus Corona lagi? Bagaimana mengetahui kekebalan tubuh kita sudah meningkat?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengemuka saat siaran langsung Instagram Ngobrol Sehat Tentang Imunitas, dengan narasumber Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, dan dokter konsultan Spesialis Patologi Klinik dari Laboratorium Prodia, Meita Hendrianingtyas, Selasa (23/2/2021). Maklum saja, tahap kedua vaksinasi dengan sasaran masyarakat berisiko tinggi, sudah dimulai. 
Ketua TP PKK Atikoh Ganjar Pranowo pun membagikan pengalamannya usai divaksinasi kali pertama pada Senin (22/2/2021). Menurutnya, vaksinasi tak terlalu berpengaruh banyak terhadap kondisi tubuhnya. Bahkan, pagi tadi dia masih aktif bersepeda seperti biasa.
“Yang saya rasakan cuma ngantuk.  Mungkin karena masuknya antigen dalam tubuh, sehingga butuh waktu untuk recovery (pemulihan). Tetap waspada, jangan terforsir dulu,” ungkapnya. 
Karenanya, Atikoh meminta masyarakat tak takut divaksinasi, mengingat hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai virus Corona. Yang mesti ditakuti justru virusnya. 
Kendati begitu, dia mengingatkan agar masyarakat tetap mengedepankan pola hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan beragam, bergizi, seimbang, dan aman, serta rutin berolahraga. Tak hanya itu,.meski telah divaksinasi, tetap menaati protokol kesehatan, dengan 5M, menggunakan masker secara benar, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta meminimalkam mobilitas. 
“Kita harus strong. Semoga pandemi berakhir dan kita jadi pemenangnya,” harap Atikoh. 
Spesialis Patologi Klinik, Meita Hendrianingtyas menambahkan, selama hidup berdampingan dengan virus seperti sekarang, masyarakat harus tetap menjaga imunitas tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi nutrisi yang baik. Selain itu juga tetap memperhatikan penyakit kronis yang diderita dengan rutin melakukan general check up.
 
Ditambahkan, imunisasi yang sekarang ini dilakukan pemerintah, juga menjadi upaya menekan penyebaran Covid-19. Di mana tubuh akan mendapat antigen, yang nantinya membentuk antibodi untuk pertahanan. Namun, dibutuhkan waktu agar antibodi bisa terbentuk sempurna, setidaknya dua minggu setelah vaksinasi kedua.
 
Kendati telah divaksinasi, kata Meita, virus tetap masih bisa masuk ke dalam tubuh. Namun, jika tanpa vaksinasi bisa menimbulkan gejala berat, tapi pada orang yang divaksinasi, gejalanya lebih ringan. 
 
“Untuk membentuk benteng pertahanan, butuh nutrisi yang lebih baik. Jika ada nutrisi yang kurang, benteng pertahanan tidak akan terbentuk baik. Ibaratnya seperti memasak sup, kalau kurang wortelnya tidak akan menjadi sup yang sempurna,” terangnya.
 
Menurut Meita, tak hanya mineral, seperti selenium, zink atau zat besi, dan sebagainya, kecukupan vitamin juga mesti terpenuhi, termasuk vitamin D. Memang, ada suplemen yang mengandung vitamin D. Tapi, itu saja tidak cukup. Dia tetap menganjurkan masyarakat untuk berjemur di bawah panas matahari, setidaknya pada pukul 09.00-an, sekitar 15 menit, untuk mengaktifkan vitamin D dalam tubuh. Penggunaan sunblock tidak dianjurkan karena tidak dapat mengaktifkan vitamin D.
“Vaksinasi juga dilakukan dua kali, karena seperti booster, kadarnya akan ditambah, dan ada ingatan atau memori pada sel yang dimasukkan. Untuk melihat apakah antibodi sudah cukup banyak atau tidak, bisa dengan pemeriksaan anti-SARS-Cov-2 Kuantitatif. Namun, karena Covid-19 terhitung penyakit baru, maka belum ada standar khusus sampai seberapa bisa mencukupi,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait