Korban Gempa Peroleh Bantuan Sewa Rumah

  • 23 Apr
  • bidang ikp
  • No Comments

Banjarnegara – Enam hari pascagempa yang melanda wilayah Kecamatan Kalibening Banjarnegara, ribuan warga masih berada di sejumlah tempat pengungsian. Seperti di Masjid Al Ikhlas Sidakangen dan SDN 2 Sidakangen.

Senin, (23/4) Presiden RI Ir H Joko Widodo menyempatkan waktu untuk mengecek kondisi para pengungsi dan kebutuhan logistik mereka. Di SDN 2 Sidakangen, kepala negara bertemu dengan ratusan anak yang menempati satu ruang kelas. Mantan Gubernur DKI itu langsung menanyakan kesehatan mereka.

“Kalian sehat? Di pengungsian tetap semangat belajar ya. Tadi sudah diajari apa,” tanyanya.

Anak-anak pun menjawab belajar menyanyi, main sulap, senam, mewarnai dan matematika.

“Benar matematika? Coba sekarang saya mau tanya. Tiga tambah tiga tambah tiga berapa?” katanya

Serempak anak-anak menjawab sembilan. Jokowi pun kembali memberi pertanyaan hitungan hingga beberapa kali.

“Lima tambah lima kurangi satu? Empat tambah empat tambah satu? Dua belas kurangi tiga? Sembilan tambah sembilan?” ujarnya seperti memberondong pertanyaan.

Pertanyaan itu pun beruntun dijawab dengan benar oleh anak-anak. Mereka masing-masing lantas mendapat hadiah buku tulis dari sang kepala negara.

Pada kesempatan itu, Presiden juga memberikan santunan kepada dua ahli waris yang keluarganya meninggal akibat gempa senilai Rp 30 juta. Kedua korban warga Kasinoman tersebut adalah Asep, anak berusia 13 tahun yang tertimpa bangunan saat bermain di rumah temannya, dan Kasri, nenek berusia 100 tahun yang tidak bisa menyelamatkan diri.

Sebelumnya, Presiden sempat meninjau sejumlah rumah warga Desa Kasinoman yang rusak berat. Dalam bencana gempa bumi itu, terdapat 194 rumah yang mengalami kerusakan. Sebanyak 77 rumah di antaranya rusak berat, sisanya rusak sedang dan ringan. Untuk membantu memperbaiki, pemerintah pusat dan daerah sudah berbagi tugas.

“Pembagiannya, yang rusak berat dan sedang dari pemerintah pusat. Yang rusak ringan dari pemerintah provinsi dan kabupaten,” beber dia.

Bagi warga yang rumahnya tengah diperbaiki, pemerintah memberikan bantuan sewa rumah sebesar Rp 500 ribu per bulan. Bantuan uang sewa rumah itu disediakan selama enam bulan. Sebab, perbaikan rumah diperkirakan bisa selesai selama kurun waktu tersebut.

“Mungkin ini yang perlu diketahui. Pemerintah memberikan bantuan sewa rumah Rp 500 ribu per bulan, per rumah selama enam bulan karena kita perkirakan perbaikan rumah yang rusak sudah selesai,” ungkapnya.

Lebih lanjut kepala negara menyampaikan, lantaran sejumlah wilayah di Indonesia terletak pada lintasan cincin api, berbagai bencana, seperti tanah longsor dan gunung meletus, tak dapat dihindari. Maka, masyarakat memang harus senantiasa siaga terhadap bencana.

 

Kebutuhan Tercukupi

Sejumlah pengungsi mengaku, sejak berada di pengungsian pada Jumat sore lalu, segala kebutuhan mereka tercukupi. Tak hanya makanan, tapi juga kasur, family kit (perlengkapan mandi, perlak, baju bayi, diapers), dan selimut.

“Fasilitas di pengungsian alhamdulillah apa-apa ada. Makan tercukupi, diapers banyak,” kata Fatimah, warga Kedungtawang.

Suwitri, warga lainnya juga mengatakan hal senada. Dia bersama suami dan tiga anaknya yang terpaksa berada di pengungsian SDN 2 Sidakangen, merasa tidak pernah kelaparan di pengungsian karena konsumsi selalu dibagi tepat waktu.

“Makan alhamdulillah tidak pernah terlambat, diapers ada, selimut juga sudah dibagi lagi. Dapat dari Pak Presiden,” ucapnya.

Sejak bencana terjadi, bantuan memang terus digulirkan oleh pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten setempat. Dana sebesar Rp 667 juta lebih dikucurkan untuk keperluan logistik. Di antaranya lauk pauk sebanyak 948 paket, foodware 200 paket, kasur 405 paket, family kit dan kid ware masing-masing 212 paket, dan selimut 120 lembar. Selain pemerintah, banyak pihak swasta yang juga turut membantu. Antara lain dari Muhammadiyah dan Lazis.

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

  c

Berita Terkait