Kopi Kenthir dan Pecel Semanggi Curi Perhatian Peserta Musrenbangwil Kendal

  • 16 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

Kendal – Dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Daerah Wilayah (Musrenbangwil), tak hanya rembukannya yang menjadi fokus perhatian peserta. Hampir di setiap lokasi Musrenbangwil, stand-stand pameran yang menjual produk unggulan masing-masing wilayah peserta Musrenbangwil selalu diramai dikunjungi.

Misalnya saja, saat pelaksanaan Musrenbangwil se-Eks Karesidenan Semarang di Pendapa Kabupaten Kendal, Jumat (16/3). Belasan stand dari Kota Semarang, Salatiga Kabupaten Semarang, Demak, Kendal, Grobogan, memeriahkan acara tersebut. Produk yang ditawarkan juga beragam. Beberapa di antaranya terhitung unik.

Lihat saja di stand Kabupaten Semarang yang menawarkan kopi kenthir. Kenthir yang dimaksud bukan gila, seperti dalam Bahasa Jawa. Namun, kenthel tur ireng. Nama yang cukup unik itu justru membuat para peserta penasaran. Apalagi mereka bisa menyaksikan langsung proses menyeduh kopi sebelum disajikan.

Owalah, ternyata kenthir itu bukan edan to. Tapi memang mantap kopinya,” komentar Agus, dari Kota Semarang.

Stand lain yang juga ramai dikunjungi adalah stand pecel semanggi dari Kabupaten Kendal. Meski pecel semanggi sudah popular di Kendal, namun masih banyak di antara peserta Musrenbangwil yang tidak familier dengan semanggi.

“Ini apa bu? Kok daunnya kecil-kecil?” tanya Tommy Y Said, dari Pemkot Semarang.

Hal senada juga disampaikan Nathan, dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Dia yang juga penggemar kuliner terlihat menikmati benar pecel semanggi yang dipadukan dengan sate keong. Rasanya begitu nikmat dengan guyuran sambal pecel yang beda. Jika biasanya sambal pecel didominasi kacang tanah, sambal paduan pecel semanggi menggunakan bahan ubi.

“Unik dan enak banget. Susah mencari pecel semanggi, apalagi di Kota Semarang,” bebernya.

Tak hanya itu, masih banyak pula kerajinan dan makanan khas yang disajikan selama Musrenbangwil. Seperti, stand Kota Semarang yang menawarkan beragam batik khas Kota Atlas di, Kabupaten Grobogan dengan kerajinan tutup lampu dari bambu, batik, kecap, dan aneka keripik. Kabupaten Demak menjual jambu air, belimbing, kepala manyung asap, dan keripik, Kota Salatiga menonjolkan mainan edukasi. Stand Kabupaten Kendal juga menawarkan beragam produk, seperti jambu kristal, makanan olahan bandeng, jamu, kopi, dan batik.

“Saya tertarik olahan bandengnya, baik untuk anak-anak. Saya beli nugget bandeng, bandeng presto, dan otak-otak bandeng. Lumayan, nggak usah masak lagi,” kata Rita, dari Setda Provinsi Jateng. (Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait