Kopi Jateng Jangan Hanya “Tubruk”

  • 26 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Temanggung – Kabupaten Temanggung merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah, bahkan sering mendapat juara dalam kontes kopi tingkat nasional maupun internasional. Namun, hingga kini cara pengolahan dan penjualannya masih belum unggul dibanding produk negara lain.

“Kita jagoan soal kopi, tapi mengolahnya belum karena paling andalan kita kopi tubruk, itu sudah bagus sekali kira-kira harganya Rp 3.000 per cangkir,” kata Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP saat membuka Pergelaran Warisan Budaya Perkebunan 3 Matra (tembakau, kopi, budaya) di Rest Area Kledung, Kabupaten Temanggung, Sabtu (25/11).

Menurut dia, apabila kopi hanya diseduh atau kopi tubruk maka harganya hanya Rp 3.000. Tapi begitu dibuat espresso atau cappuccino kemudian dijual di hotel harganya mencapai Rp 160.000 per cangkir. Kopi olahan tersebut bisa mahal karena ada cara mengelola yang mengikuti selera lidah setiap orang.

“Dan juaranya mengolah kopi adalah Itali. Mari kita belajar membuat dan mengolah kopi,” ujar gubernur.

Saat Ganjar berkunjung ke Polandia pada 2015, yang menarik di sana itu ada dua jenis kopi yang terkenal, yakni Luwaks Coffee dan Java Coffee yang ternyata keduanya berasal dari Temanggung. Bahkan harga kopi luwak termahal di dunia, karena luwak tidak akan makan biji kopi sembarangan, melainkan memilih yang sudah merah atau siap panen.

“Hewan luwak tidak akan memakan yang kecil-kecil. Luwak saja punya integritas yang masih mentah tidak akan dimakan, sehingga luwak jadi kopi the best,” terangnya.

Selain pengolahan, mantan anggota DPR RI itu juga mendorong para pelaku kopi di Temanggung, untuk memasarkan kopi secara langsung ke seluruh dunia. Bahkan untuk mendukung ekspor kopi Temanggung, gubernur sudah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri yang siap memfasilitasi.

“Saya kemarin bertemu dengan para duta besar di Jakarta, difasilitasi oleh Menteri Luar Negeri. Pada pertemuan itu saya menyebutkan juara potensi Jateng yang sudah siap dan anda suka adalah kopi, dan kopi itu berasal dari Temanggung,” bebernya.

Semua itu didorong agar bisa dijual langsung ke seluruh dunia. Menteri Luar Negeri pun sudah berencana membuat buku tentang berbagai potensi Jawa Tengah.

“Ibu Menlu sudah bicara dengan saya membuatkan semacam buku tentang potensi Jawa Tengah, baik pariwisata, seni, budaya, serta produk-produk unggulan seperti kopi Temanggung,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, gubernur bersama ratusan warga meminum kopi bareng. Menyeruput kopi yang diseduh di cangkir plastik tersebut sebagai simbol kopi merupakan komoditas unggulan Temanggung yang memasyarakat dan mendunia

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait