Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Koperasi Desa Merah Putih Bentangan Klaten, Miliki 6 Gerai dengan Anggota 1.100 Orang
- 13 Jul
- ikp
- No Comments

KLATEN – Sejumlah Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Provinsi Jawa Tengah sudah mulai aktif memberikan pelayanan kepada masyarkat, meskipun secara nasional baru akan diluncurkan pada 21 Juli 2025 mendatang.
Salah satunya adalah KDMP Bentangan yang berada di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, yang sudah siap melayani masyarakat dan mengembangkan potensi desa setempat.
Sekretaris KDMP Bentangan, Hari Wibawa, menuturkan, koperasi desa ini berdiri setelah mendapatkan persetujuan dalam musyawarah desa yang digelar pada 25 Mei 2025. Pada saat itu juga langsung dipilih lima orang pengurus, dan tiga orang pengawas koperasi desa (Kopdes).
“Setelah itu mendapatkan SK dari Menkum (Kementerian Hukum) per tanggal 3 Juni 2025, kita sudah ada akta badan hukumnya,” ujar Hari, saat ditemui di KDMP Bentangan, Minggu, (13/7/2025).
Ditambahkan, KDMP Bentangan menempati bangunan yang berada di Jalan Pakis-Daleman KM4, Bentangan, Wonosari, Klaten. Bangunan tersebut terbagi dalam enam gerai dan satu gudang besar. Enam gerai itu antara lain untuk gerai pupuk/sarana pertanian, kantor pos/logistik, sembako, simpan pinjam, klinik desa, dan apotek desa. Juga sudah memiliki sarana transportasi berupa truk.
Hari menjelaskan, pendirian koperasi desa tersebut agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saat ini jumlah anggota yang terdaftar di KDMP Bentangan sekitar 1.100 orang. Dia berharap, ke depan dari 2.400-an warga yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Desa Bentangan, bisa 100 ,persen aktif dalam koperasi sebagai anggota.
“Koperasi ini kan dari anggota untuk anggota. Kami berharap, warga Desa Bentangan nanti bisa ikut serta aktif untuk menjadi anggota,” jelasnya.
Lebih lanjut, KDMP Bentangan juga diharapkan dapat menyerap potensi desa, terutama sektor pertanian, karena 60 persen warga desa tersebut merupakan petani.
“Anggota Gapoktan juga kami harapkan bergabung. Jadi mereka mengambil bibit dan pupuk di sini. Setelah panen, gabah bisa diserap koperasi, dan nanti untuk keuntungan akan kembali lagi kepada anggota,” kata Hari.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di wilayahnya sudah 100 persen memiliki badan hukum. Total ada 8.523 unit koperasi merah putih yang tersebar di 35 kabupaten/kota, terdiri atas 7.810 Koperasi Desa dan 513 Koperasi Kelurahan.
“Harapannya, dengan adanya Koperasi Merah Putih, kita bisa melakukan penetrasi terkait dengan bahan pokok, karena basisnya adalah desa. Kemudian di situ ada (gerai) apoteknya, gas, pupuk, sembako, dan lain-lain. Jadi secara tidak langsung akan membuat desa kita berdaya,” bebernya, seusai meninjau KDMP Bentangan bersama Menko Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan.
Luthfi optimistis, dalam satu tahun seluruh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sudah beroperasi semua.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Indonesia sudah memiliki badan hukum semua dalam sepekan ini. Maka dari itu, sudah layak untuk diluncurkan Presiden Prabowo Subianto.
Dia menambahkan, Koperasi Merah Putih itu harus didukung penuh oleh seluruh stakeholder, terutama dari BUMN. Sebab, setiap koperasi membutuhkan setidaknya 2-3 tahun untuk melancarkan kegiatannya.
“Kita perlu waktu 2-3 tahun, baru ketemu bentuk dan model bagus,” terang Zulhas, sapaannya. (Humas Jateng)*ul