Konsepkan Pembangunan Menyebar, Inklusif dan Berkualitas

  • 22 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – Hasil penelitian harus bisa didayagunakan secara optimal dalam mendukung perumusan kebijakan pembangunan, sekaligus mampu diterapkan secara tepat guna yang memberi manfaat bagi masyarakat.

“Namun kenyataannya banyak hasil penelitian dan pengembangan di Indonesia belum didayagunakan secara baik,” ujar Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo MIP pada seminar nasional di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Inn, Sabtu (22/9).

Seminar nasional bertema “Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas” tersebut, dihadiri sejumlah narasumber, antara lain Wakil Rektor
Kemahasiswaan UNS Prof Dr Ir Darsono MSi, Kepala Pusat Perencanaan Infrastuktur Kementerian PUPR Ir Robby Prabowo, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Dr M Dimyati, serta Kepala Bagian Perencanaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri M Noval ST.

Melihat kondisi tersebut, imbuh Sekda, sinergi antara akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah sebagai pemangku kepentingan mesti diperkuat. Tentunya, dalam kerangka pembangunan yang terpadu, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karena itu, saatnya semua pihak memperkuat sinergitas, mendorong hasil penelitian, dan pengembangan tidak hanya menjadi kekayaan keilmuan yang berada pada jurnal serta lemari perpustakaan. Menurutnya ini perlu ditekankan karena sebagian besar kebijakan pemerintah di sektor strategis masih belum berbasis penelitian dan pengembangan.

“Mari kita perkuat gotong royong, dan kebersamaan untuk memajukan pembangunan yang adil, makmur dan merata,” pinta Sri Puryono.

Dijelaskan, kebijakan pembangunan daerah Jawa Tengah pada 2019, ditujukan untuk peningkatan daya saing daerah melalui pemerataan pembangunan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan dalam rangka perbaikan kinerja pembangunan daerah ke depan, diarahkan pada konsep menyebar, inklusif dan berkualitas.

Ia menambahkan permasalahan dan isu strategis daerah yang tetap harus menjadi perhatian bersama meliputi kemiskinan, daya saing ekonomi, kualitas dan daya saing SDM, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Selain itu, ketahanan pangan dan energi, kesenjangan wilayah, serta tata kelola pemerintahan, serta kondusivitas wilayah.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait