Khatib Salat Id di MAJT, Gus Yasin: Iduladha 2022 Istimewa bagi Muslim Indonesia

  • 10 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menunaikan ibadah salat Iduladha di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu (10/7/2022). Wagub berangkat dari Rumah dinas Rinjani dengan mengendarai Vespa PX sekitar pukul 06.00 WIB.
Sesampainya di MAJT, Gus Yasin, sapaan wagub, yang ditunjuk sebagai khatib Salat Iduladha langsung menempatkan diri.
Dalam khotbahnya, Gus Yasin menyampaikan, umat Islam Indonesia terbukti dapat berjuang dan berkorban dengan semangat persaudaran menghadapi pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terjadi, dan wabah PMK. Sehingga semuanya harus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
“Iduladha kali ini kita patut bersyukur. (Salah satunya) jemaah haji Indonesia sudah berangkat menunaikan ibadah haji,” kata Gus Yasin, seusai menunaikan salat.
Selain menunaikan shalat, Gus Yasin juga menyerahkan hewan kurban, dari sejumlah pihak, termasuk darinya. Jumlah hewan yang diserahkan sebanyak 39 ekor hewan, terdiri dari 11 ekor sapi dan 28 ekor kambing.
Dia berpesan agar masyarakat terus waspada terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan-hewan ternak. Masyarakat diimbau agar tertib dalam memilih hewan, termasuk mengecek kondisi kesehatan maupun kelayakan hewan kurban, serta selalu berkoordinasi dengan instansi kesehatan terkait PMK dan Covid-19.
“Di Jawa Tengah, kami sudah mengedarkan kepada masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota, untuk mengawasi RPH (rumah pemotongan hewan), serta menertibkan bagaimana berlangsungnya penyembelihan hewan kurban. Kita dorong ke RPH, supaya tidak ada kerumunan serta menghindari penularan Covid-19 dan PMK,” kata wagub.
Dia meminta seluruh Juru Sembelih Halal (Juleha) di Jawa Tengah untuk terjun ke masyarakat. Pemprov Jateng telah melakukan pelatihan Juleha, sehingga diharapkanJuleha dapat mempraktikkan ilmunya saat ini.
“Kepada juru sembelih di kampung-kampung, juga diimbau untuk melaporkan kesehatan hewan kurban, karena bukan hanya untuk disembelih, tetapi ini juga berkaitan dengan masyarakat yang mengonsumsi, sehingga harus halal dan higienis. Kalau ada hewan yang sakit hentikan dahulu atau diundur, karena penyembelihan bisa dilakukan hingga tiga hari ke depan,” tandasnya. (Humas Jateng)*ul

Berita Terkait