Keterserapan Lulusan SMKN Jateng Naik 20 Persen

  • 08 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Rona wajah bahagia terpancar dari wajah para orang tua murid SMK Negeri Jawa Tengah, saat putra putrinya diwisuda, Kamis (6/6). Mereka telah lulus ujian praktik, ujian Sekolah Berstandar Nasional dan Ujian Nasional Berbasis Komputer dari sekolah. Saking bahagianya, beberapa orangtua murid bahkan sampai menitikkan air mata.

Salah satu orangtua murid yang sangat bahagia dengan kelulusan anaknya adalah Zaitun. Dia tidak pernah membayangkan, anaknya yang bernama Aeni Fadilah bisa bersekolah hingga lulus SMK. Penghasilan ayahnya yang bermata pencaharian sebagai buruh bangunan, dan dirinya yang buruh cuci, tidak cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-sehari. Apalagi untuk membiayai keperluan sekolah.

Alhamdulillah anake kula saged sekolah teng mriki, saged lulus. Daripada glondang-glandung mboten jelas. Sinaosa nilaine mboten terlalu inggil, kula tetep bersyukur. Wonten ingkang mikirke. Pemerintah sampun mikirke,” beber Zaitun di sekolah setempat.

Apa yang dirasakan ibu Azizah, dirasakan pula oleh para orang tua dari 235 siswa lain. Mereka yang dari keluarga kurang mampu, bahagia karena anak-anaknya berhasil menyelesaikan sekolah hingga SMK. Apalagi, sebagian besar sudah diterima bekerja.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo dalam laporannya menyampaikan, pada tahun ini total siswa yang lulus dari sekolah rintisan Pemprov Jateng sebanyak 236 siswa atau 100 persen lulus. Jumlah tersebut terdiri dari 118 siswa dari SMK Negeri Jawa Tengah Semarang, 48 siswa dari SMK Negeri Jawa Tengah Pati, dan SMK Negeri 3 Purbalingga sebanyak 70 siswa. Dari total itu, enam anak meraih nilai sempurna (100) untuk mata pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia.

Mereka yang meraih nilai sempurna adalah Esti Istiana Wardani (Bahasa Indonesia), Yuni Purwatiningsih (Bahasa Indonesia), Muhammad Choirul Afrizal (Matematika), Khofifah Dian Pratama (Matematika), Aslima Rose (Matematika), dan Anggih Pramono (Matematika).

Gatot juga melaporkan, sebanyak 60 persen lulusan sudah diterima bekerja. Sementara sisanya empat persen melanjutkan pendidikan, 19 persen proses seleksi industri, 17 persen proses seleksi pendidikan tinggi, satu persen wirausaha dan mendaftar TNI.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang menjadi inspektur upacara wisuda ikut berbahagia atas prestasi dan kelulusan mereka. Dia menyampaikan, keterserapan para siswa di dunia kerja tahun ini meningkat 20 persen dibanding tahun lalu.

“Keterserapan alumni angkatan II sangat memuaskan karena 60 persen atau 141 siswa sudah bekerja di dunia industri. Hasil ini meningkat 20 persen dibanding tahun lalu yang baru terserap 40 persen. Selain itu, sembilan siswa sudah diterima di perguruan tinggi negeri dengan beasiswa bidikmisi, 44 anak sedang proses mendaftar kerja, 40 anak sedang mendaftar di perguruan tinggi, satu siswa mendaftar TNI, dan satu siswa memilih jalur wirausaha,” papar dia

Sekda berharap, proses pembelajaran yang ditekankan pada pendidikan karakter dan berbagai keterampilan, bisa menjadi bekal mereka dalam menghadapi persaingan di dunia kerja.

Pendidikan karakter yang ditekankan dalam proses belajar mengajar, mendapatkan respon positif dari dunia industri. Sejumlah perwakilan dari dunia industri yang dihadirkan dalam wisuda siswa SMKN Jawa Tengah, antara lain New Armada, PT Pama, dan PT Kubota, mengakui faktor attitude menjadi pertimbangan utama diterima dalam rekruitmen.

Surya Adi, perwakilan dari PT Kubota menyampaikan, sistem pembelajaran di SMKN Jateng agak berbeda dengan yang lain karena ada penekanan pada pendidikan karakter. Menurutnya, hal itu sudah menjadi modal untuk masuk ke dunia industri.

“Dari kami, sangat berterima kasih kepada SMK Negeri Jateng karena di sini kita lihat sistem pembelajarannya agak berbeda dengan SMK lain. Lebih diutamakan attitude dan disiplinnya luar biasa,” ungkapnya

Dari segi pengetahuan dan knowledge, imbuhnya, berdasarkan hasil tes perekrutan yang dilakukan pihaknya terhadap lima siswa SMK Negeri Jateng, hasilnya luar biasa karena nilainya melebihi rata-rata.

Plt Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi mengatakan, Pemprov Jateng menyadari, penanaman pendidikan karakter harus berjalan seiring. Memiliki ketrampilan yang baik tanpa karakter yang baik, tentu akan sulit mendapat pekerjaan. Demikian juga sebaliknya.

“Dua-duanya merupakan satu kesatuan. Tidak bisa dipisahkan. Sehingga harus sinergi,” ucapnya.

Heru meminta, sistem pendidikan karakter yang diterapkan di SMKN Jateng bisa ditularkan ke SMK yang lain. Sehingga, dampak positifnya bisa dirasakan lebih luas.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait