Keris, Fasilitasi Investor Sekaligus Evaluasi

  • 22 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pihak swasta memiliki andil besar untuk ikut mengurangi pengangguran di Jawa Tengah, karena merekalah yang bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Untuk itu masuknya investasi ke Jawa Tengah perlu didorong dan dipermudah.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat meresmikan Kantor Sekretariat Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata (Keris) Jawa Tengah di Gedung Bank Indonesia (BI) Lantai 2 Semarang, Senin (22/1). Kantor tersebut diharapkan menjadi tempat bagi para calon investor untuk mencari informasi dan berkonsultasi tentang potensi investasi yang ada di 35 kabupaten/ kota se-Jawa Tengah.

“Mereka (investor) bisa komunikasi atau bertanya dan kalau mau konsultasi sudah diberikan ruang di sini di gedung BI, dan nyaman tempatnya,” katanya.

Ganjar mengatakan Kantor Keris ini bisa menjadi pusat informasi investasi termasuk juga pariwisata bagi para investor yang mau berinvestasi ke Jawa Tengah. Selain itu Keris juga membantu kabupaten/kota dalam memromosikan potensi yang dimiliki daerah masing-masing, sehingga para calon investor dapat dengan mudah memilih investasi yang mereka kehendaki.

“Kalau ini bisa dilakukan investasi bisa berkembang, lapangan kerja terbuka, dan Jateng tambah maju,” tutur mantan anggota DPR RI ini.

Gubernur menilai iklim investasi di Jawa Tengah memiliki prospek yang cukup baik, mengingat banyak perusahaan di wilayah Jabar banyak yang memindahkan wilayah bisnisnya ke Jateng. Namun dalam memilih investasi perlu kehati-hatian, jangan sampai investasi yang masuk memunculkan problem sosial dan lingkungan.

Oleh karenanya Keris ini juga akan berfungsi sebagai tempat evaluasi investasi-investasi di Jawa tengah. Sebab di dalamnya terdapat para ahli keuangan dari BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Keris Jateng ini kita harapkan nanti juga sebagai tempat mengevaluasi. Kan sudah diresmikan, nah kita akan melakukan quality improvement,” ujarnya.

Ganjar menambahkan meski iklim investasi di Jawa Tengah cukup baik, namun masih ada komplain-komplain dari para investor yang mengaku kesulitan mengurus perizinan. Kesulitan izin tersebut yang menjadi sorotan utama Pemprov Jateng untuk dapat segera ditertibkan.

“Yang menjadi komplain calon investor kan mesti kita dengarkan. Mereka butuh kecepatan, ada yang menyampaikan dipersulit tapi ternyata syaratnya kurang. Nah Keris Jateng dan PTSP sebenarnya bisa menjadi lembaga clearance. Maka saya sampaikan kepada mereka, temui dulu PTSP-nya. Jangan-jangan syaratnya yang kurang,” bebernya.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait