Kembangkan Kemitraan yang Tampung Alumnus SMK

  • 25 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Menghadapi revolusi industri 4.0, kurikulum pendidikan di Jawa Tengah terus mengalami pengembangan. Salah satu wujud riil yang dilakukan Pemprov Jateng, melalui peluncuran Edumart Bussines Center di SMKN 2 Semarang, Kamis (25/10).

Perubahan kurikulum pendidikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 memang sudah disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo MSi saat Musrenbang Regional Jawa-Bali di Yogyakarta 17 Oktober lalu dalam konteks menyiapkan sumber daya manusia sesuai peluang perkembangan industri.

“Memasuki revolusi industri 4.0 yang kemarin kita rapatkan di Musrenbang Yogyakarta, maka perbaikan SDM-nya seperti ini. Ini akan menemukan antara kebutuhan tenaga kerja dari industri dengan kurikulum yang kita siapkan. Satu sisi kerja sama link and match dengan dunia industri ini mereka bisa mengorder dari awal siswa-siswi yang dimiliki di Jawa Tengah,” beber Ganjar.

Dalam penerapannya, Pemprov Jateng melalui Dinas Pendidikan menyiapkan kurikulum setelah duduk bareng dengan kalangan industri yang memaparkan kebutuhan sumber daya manusia dan spesifikasinya, terutama dari lulusan SMK. Hal itu seperti yang dimitrakan Pemprov Jateng dengan Alfamart saat meluncurkan Edumart Bussines Center di SMKN 2 Semarang.

“Ketika kemarin banyak catatan SMK kok banyak yang nganggur. Sekarang Alfamart kerja sama dengan kita mendidik siswa-siswi, setiap satu rombongan belajar ada 30 orang, dan mereka pasti akan kerja di Alfamart,” terang mantan anggota DPR RI ini.

Selain menggandeng Alfa Grup, imbuh gubernur, beberapa perusahaan juga telah menjalin kemitraan dengan SMK di Jawa Tengah. Perusahaan yang menjadi mitra tersebut menyediakan teaching factory di SMK sebagai tempat praktikum siswa.

“Guru dan sekolah kita minta, ini kan yang bekerja, lalu kalau mereka tidak mendapatkan pekerjaan bagaimana? Kewirausahaan yang mesti dibangun. Tadi saya saya ngobrol dengan siswa, otaknya sudah wirausaha semua. Enterpreneur kurikulumnya mesti ditambah. Mudah-mudahan ini cara yang baik untuk mengantarkan siswa nanti masuk ke dunia kerja,” tutur Ganjar.

Human Capital Director Alfamart Tri Wasono Sunu, menyampaikan Edumart Bussines Center (EBC) ini merupakan program Alfa Grup, Kelas Alfamart dan Alfamidi Class. Hingga kini sudah 218 EBC diluncurkan di Indonesia.

“Di Jawa Tengah telah 15 EBC di SMK, 13 SMK negeri dan dua SMK swasta,” katanya.

Ditambahkan, siswa jebolan EBC ini nantinya akan 100 persen diterima bekerja di Alfa Grup tanpa seleksi, sekaligus memiliki memiliki satu tingkat lebih tinggi dibanding karyawan rekrutmen reguler. Selain itu, ketika di dunia kerja jebolan EBC ini akan terus diikutkan program pengembangan skill.

 

“Semoga program ini keberlanjutan bagi jurusan daring dan manajemen pemasaran di seluruh Jateng. Semoga bertambah. Sehingga menjadi program yang menguntungkan bagi kami pemerintah dan dunia pendidikan,” tandas Tri Warsono.

 

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait