Kelulusan SMK/ SMA Wilayah Banyumas 99 %

  • 24 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Banyumas – Tingkat kelulusan siswa SMA dan SMK di Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah V Banyumas mencapai 99 persen. Ketidaklulusan sebesar satu persen disebabkan karena siswa sakit dan tidak mengikuti ujian susulan, maupun mengundurkan diri.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo dalam acara Pembinaan kepada BP2MK Wilayah V dan Kepala SMA/ SMK dan SLB Negeri di SMA Negeri 1 Banyumas, Rabu (24/5).

Lebih rinci Gatot membeberkan, kelulusan siswa SMA di Banyumas sebanyak 100 persen (5.322 siswa), Purbalingga 99,96 persen, yakni dari 2.605 siswa, lulus 2.604 siswa. Kemudian Banjarnegara lulus 100 persen (2.553 siswa) dan Cilacap 99,96 persen (dari 5.205 siswa lulus 5.204 siswa).

“Untuk tingkat SMK, Banyumas lulus 99,92 persen, Purbalingga 100 persen, Banjarnegara 99,98 persen dan Cilacap 99,99 persen. Jumlah total siswa SMK yang lulus sebanyak 36.034 siswa,” kata mantan Sekretaris KPUD Provinsi Jawa Tengah itu.

Gatot menyampaikan apresiasi atas terlaksananya ujian nasional dengan baik. Sebab, meski peralihan kewenangan sekolah belum selesai 100 persen, para kepala sekolah dan guru tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Senada disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi. Dia bangga atas prestasi kelulusan yang tinggi. Namun, dia menyisipkan pesan agar siswa-siswi juga dibekali dengan pembelajaran yang melibatkan tim.

“Untuk mengetahui apakah si anak menerima pelajaran dengan baik, dicek dengan ulangan dan ujian. Tapi ternyata dalam kehidupan nyata, kita lebih banyak kerja tim. Tentu bukan berarti dimaknai dengan saling mencontek. Tapi bagaimana anak-anak kita, mungkin ini perlu dipenggalih oleh bapak ibu yang kreatif, tetap harus ada sisipan,” terangnya.

Pesan tersebut disampaikan karena menurutnya, produktivitas bangsa masih kurang dibanding dengan negara-negara lain lantaran kerja tim maupun sinergitasnya tidak kuat.

“Kalau kompetisi individual kita banyak menang. Kami titip barangkali itu perlu dipenggalih,” tutupnya

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait