Kecamatan Dituntut Jadi Pendamping Permanen Desa

  • 26 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Wonosobo – Penurunan angka kemiskinan tak akan dapat dientaskan tanpa memutus rantai kemiskinan. Oleh karenanya, perlu dukungan berbagai banyak pihak yang berkecipung di banyak sektor agar penanggulangan kemiskinan dapat dioptimalkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di Kabupaten Wonosobo tempatnya di Ruang Mangunkusumo, Gedung Setda Wonosobo, Rabu (25/10). Menurutnya, dalam penyusunan program seluruh SKPD juga harus mengorientasikan pengentasan kemiskinan. Baik di sektor pertanian, perikanan, peternakan, kesehatan, pendidikan, hingga ketenagakerjaan.

“Dalam penyusunan program, SKPD hendaknya juga harus mengorientasikan pengentasan kemiskinan agar penurunan kemiskinan dapat dimaksimalkan,” katanya.

Wonosobo, imbuh Heru, merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah dengan persentase 20,53 persen. Sehingga program pengentasan kemiskinan mesti lebih diintensifkan dan disinkronisasikan bersama oleh banyak instansi, baik di provinsi maupun kabupaten.

Selain itu, penguatan pemerintahan kecamatan mutlak dilakukan. Mereka dituntut mampu melakukan pendampingan kepada desa karena mayoritas warga miskin berada di sana. Organisasi kemasyarakatan seperti TP PKK dan program Posyandu juga diikutsertakan dalam program penanggulangan kemiskinan agar dapat memutus rantai kemiskinan.

“Kecamatan harus bisa menjadi pendamping permanen desa yang bertugas mendampingi, memfasilitasi, dan memperkuat semua program desa. Bicarakan antara kepala desa, pemerintah desa dengan Badan Permusyawaratan Desa dan harus berembug dengan tokoh-tokoh masyarakat,” ujarnya.

Heru berharap dengan menggerakan seluruh sektor dan menyinkronkan program pengentasan kemiskinan baik secara horisontal maupun vertikal, serta memperkuat koordinasi antara provinsi dan kabupaten, kemiskinan di Wonosobo akan dapat diturunkan secara signifikan.

Dalam kesempatan yang sama Heru juga menyerahkan bantuan sosial rehabilitasi 788 unit RTHL kepada Pemkab Wonosobo. Ada pula bantuan pengentasan kemiskinan berbasis usaha peternakan ayam sebayak 500 ekor ayam dan 1.500 kg konsentrat kepada kelompok KK miskin di Kecamatan Kalijajar.

Wakil Gubernur Heru juga memberikan bantuan rehabilitasi  51 unit RTLH di Desa Deroduwur Kecamatan Mojotengah. Dia berpesan kepada warga untuk meningkatkan gotong-royong dalam merehab RTLH agar bantuan yang diberikan mampu memenuhi kriteria rumah layak huni.

“Gotong-royong ini diperlukan, bagi warga mampu bisa bantu sumbang uang atau material. Namun bagi warga tidak mampu bisa sumbang tenaga, tapi ingat mereka harus diupah lewat dana desa,” pungkasnya.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait