Keberhasilan “5 NG” di Desa Ngadiharjo Bikin Ganjar Bangga

  • 16 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

Magelang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bangga dengan keterlibatan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah se-Eks Keresidenan Kedu, di Pendapa Kabupaten Magelang, Jumat (15/3/2019). Salah satunya saat melakukan teleconference dengan masyarakat Desa Ngadiharjo yang bergerak dan mengusulkan terkait peningkatan sumber daya manusia.

Dalam Musrenbangwil se-Eks Karesidenan Kedu yang mengangkat tema “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Didukung Peningkatan Kualitas Hidup dan Kapasitas Sumber Daya Manusia” ini, Kepala Desa Ngadiharjo Wahyu Sariyanto menyampaikan, gerakan di Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang antara lain pendampingan ibu hamil, pendidikan dan lingkungan.

Untuk pendampingan ibu hamil, program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5 NG) telah membuahkan hasil. Salah satunya, dalam lima tahun terakhir catatan kematian ibu melahirkan hanya ada satu kasus.

“Dalam lima tahun terakhir, kasus kematian ibu melahirkan hanya ada satu orang yang meninggal, dari dusun Karangtengah namanya Bu Khomsatun. Itu karena faktor usia yang sudah 37 dan itu adalah kehamilan ketiga,” ujarnya.

Ditambahkan, Desa Ngadiharjo saat ini memiliki warga sekitar 5.500 warga dengan 1.700-an kepala keluarga. Mata pencaharian utama penduduk Ngadiharjo sebagian besar bertani, ada pula yang memilki ternak dan membuat perabotan rumah tangga dari kayu.

Wahyu mengatakan, pengawasan atau perhatian warganya terhadap ibu hamil di desanya sangat tinggi.

“Saat ini ada 49 ibu hamil. Dari jumlah tersebut ada sekitar 15 ibu yang kehamilannya bermasalah, penyebabnya karena riwayat kehamilan, anemia yang Hb-nya hanya 8,7 dan jarak kehamilan yang terlalu singkat,” ujarnya.

Untuk membantu ibu-ibu yang kehamilannya bermasalah itu, pihaknya telah melakukan berbagai langkah, dari pengecekan laboratorium sampai pendampingan secara intensif. Menurutnya, pengecekan kehamilan perlu perhatian yang serius, terlebih jika itu kehamilan perdana.

“Kita kasih obat. Juga dukungan dari suami. Semoga dengan kondisi ini Pak Gubernur bisa membantu kami dengan ambulans desa,” kata Wahyu.

Selain keberhasilan pelaksanaan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, pelaksanaan program pembangunan sumber daya manusia juga gencar dilakukan. Salah satunya keberadaan komunitas peduli literasi Omah Eling Ngadiharjo. Omah Eling tersebut diprakarsai oleh Endah Sulastri.

“Sudah punya koleksi banyak buku. Dan selama ini juga terus menerima bantuan buku dari programnya Pak Jokowi melalui Kemendikbud,” papar Endang Sulastri.

Selain mengelola literasi, komunitas itu juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga melalui pengelolaan sampah. Gerakan itu dinamai Gumregah, upaya untuk mencintai lingkungan.

“Ini upaya kami untuk menciptakan ibu-ibu berkualitas di era milenial ini, karena di sini ibu-ibu masih rendah pendidikannya,” bebernya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan persoalan pembangunan sumberdaya manusia menjadi fokus dalam Musrenbangwil di lima Eks Karesidenan di Jateng. Musyawarah itu merupakan ajang untuk ngobrol menyelesaikan persoalan infrastruktur, pendidikan, kebudayaan, kesenian dan kebahagiaan, bukan bagi-bagi proyek.

“Ternyata luar biasa. Partisipasi masyarakat juga bagus. Untuk Bu Bidan silakan ajukan ambulans desa di hari Senin. Untuk literasi, saya sumbang laptop untuk peningkatan kualitas,” kata Ganjar didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Vi, Humas Jateng

Berita Terkait