Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Kawal Pembangunan Daerah, Inspektorat Jateng Luncurkan Tagline Anyar
- 01 May
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Inspektorat Provinsi Jawa Tengah meluncurkan tagline anyar, yakni Inspektorat Mengawal, Kolaboratif, dan Berdampak. Melalui semboyan yang selaras dengan “Ngopeni lan Nglakoni Jateng“, inspektorat berkomitmen melakukan pendampingan, kerja sama antar-stakeholder, yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Inspektur Provinsi Jawa Tengah Dhoni Widianto, saat dikonfirmasi Kamis (1/5/2025). Dikatakan, peluncuran tagline baru tersebut, bertepatan pada acara Sekolah Antikorupsi, yang diikuti 7.810 kepala desa, di GOR Jatidiri, yang dipimpin Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, awal pekan ini.
Dhoni menjelaskan, inspektorat membuka akses informasi terhadap upaya pencegahan korupsi dan bagaimana tata kelola keuangan pemerintah yang baik, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga pelosok desa.
Hal itu bertujuan, agar saat menjalankan tugas, pimpinan daerah mampu berjalan sesuai visi dan misi yang telah digariskan. Sehingga, mampu mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien, dalam mencapai apa yang telah direncanakan.
“Inilah yang disebut dengan mengawal, yakni dengan mendampingi terhadap pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan oleh kepala daerah, dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur. Sehingga, tujuan dapat tercapai secara efektif, efisien, dan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Ditambahkan, selanjutnya ada unsur kolaboratif, agar peran pengawasan dan pencegahan korupsi berjalan. Beberapa unsur dilibatkan, seperti Kementerian, KPK, BPKP, Ombusdman, APH, pemerintah daerah lainnya, dunia usaha, akademisi, dan komponen masyarakat.
“Selanjutnya, adalah berdampak. Artinya hasil pengawasan dan kolaborasi yang dilakukan oleh inspektorat, membawa dampak positif dalam mencapai visi misi kepala daerah untuk kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Dhoni menyampaikan, tagline baru Inspektorat Jateng dapat menjadi inspirasi bagi inspektorat di level kabupaten. Ini karena pengawasan dan pencegahan korupsi, juga dapat diterapkan di tingkat kabupaten hingga pedesaan.
Menurutnya, selama ini inspektorat telah banyak memberi informasi terkait tata kelola keuangan yang baik. Untuk itu, dia meminta kepala daerah mulai dari gubernur, bupati, hingga kepala desa, menjadikan inspektorat sebagai kawan konsultasi.
“Para kades juga diminta proaktif jemput bola bilamana merasa ragu, terkait pengelolaan anggaran di desa, silakan konsultasi dengan inspektorat (tingkat kabupaten atau provinsi) Jangan tunggu sampai ada audit,” beber Dhoni.
Dia berharap agar tagline baru inspektorat Jateng, berdampak pada tata kelola keuangan daerah yang baik. Dengan demikian, hal tersebut dapat meminimalisasi potensi korupsi. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)