Karya Siswa SMAN 1 Wonosobo Ikuti Festival Film Pendek Internasional

  • 16 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Tiga pelajar SMA Negeri 1 Wonosobo, yakni Alif Kamal Jauhari, Firda Azizah, dan Muhammad Raihan Aditama berhasil mewakili Indonesia khususnya Jawa Tengah mengikuti festival film internasional yang diselenggarakan di Jepang. Mereka akan bersaing dengan belasan perwakilan dari berbagai negara di Asia di dalam ajang Asian International Children’s Film Festival di perhelatan Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youth (Jenesys) 2017.

Sebelum berangkat ke Jepang pada 18 November nanti, ketiga siswa tersebut berkesempatan bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Ruang Kerja Gubernur, Rabu (15/11). Mereka memperlihatkan hasil karya film pendek mereka yang diberi judul ‘Push Me Up’.

Kamal mewakili dua temannya mengatakan ide cerita yang mereka angkat adalah Tut Wuri Handayani, yang menggambarkan seorang guru tidak hanya mendidik anak didiknya tapi juga mendorong mengembangkan potensi siswanya hingga mereka bisa meraih cita-citanya

Diterangkan, film yang berdurasi tiga menit itu berkisah seorang guru olahraga yang mendapati seorang siswanya yang sering tidak mengikuti pelajaran olahraga. Siswa itu justru membolos untuk mencari obyek foto karena kecintaannya terhadap dunia fotografi.

Siswa tersebut kemudian diminta untuk ke kantornya. Bukan dimarahi, guru tersebut justru meminjamkan kamera milik almarhum anaknya karena melihat passion dan potensi muridnya yang besar di dunia fotografi. Singkat cerita atas bimbingan dan dorongan dari guru olahraganya, siswa tersebut berhasil menjuarai lomba fotografi dan mendapatkan hadiah kamera.

“Di sini (film ini) kita mengutamakan peran guru itu untuk melihat potensi siswa, terus mendorong siswa untuk mencapai suatu cita-cita,” ujar Kamal.

Melihat hasil karya dari ketiga pelajar tersebut, Gubernur Ganjar langsung memberikan apresiasinya. Menurutnya, ide cerita yang ditampilkan dari film itu sangat orisinil dan layak dipertandingkan dan dipertontonkan.

Dia berharap ketiga siswa tersebut dapat terus mengembangkan bakat dan potensi di dunia sinematografi, agar nantinya muncul bibit sineas muda berprestasi dari Jawa Tengah yang mampu menciptakan karya yang mengangkat cerita-cerita positif. Karya-karya yang mengandung nilai luhur dari anak muda inilah bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara di tengah maraknya isu hoax dan tayangan televisi yang kurang mendidik.

“Menghadapi dunia yang sekarang banyak hoax-nya harus ada anak-anak muda yang cinta kepada bangsa dan negara dengan membuat cerita-cerita kreatif,” katanya.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait