Kader NU Garda Terdepan Penjaga NKRI

  • 07 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Cirebon – Ribuan Nahdliyin dari berbagai daerah berbondong-bondong ke Pondok Pesantren Al Jadied Kempek Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (6/10) malam. Mengenakan sarung, peci, dan sandal jepit sebagai kostum khas santri ponpes di nusantara, para santri, kiai, dan masyarakat memadati kompleks ponpes.

Tampak hadir dalam Haul ke-29 KH Aqil Siroj dan Khotmil Quran di Ponpes Khas Kempek tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Eko Putro Sandjojo, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, pengasuh Ponpes Al Jadied Kempek Mustofa Aqil Siroj, serta Forkopimda.

Diiringi drumband yang dimainkan para santri, para pejabat dan kiai berjalan kaki menuju panggung utama acara. Suasana semakin gempita ketika semua hadirin mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan Yaa Lal Wathon, kemudian dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci, serta sambutan para pejabat.

Wakil Gubernur Jateng H Taj Yasin Maimoen selaku wali santri dalam sambutannya menyampaikan, cinta kita kepada para ulama itu mengantarkan cinta kita kepada nabi dan cinta kita kepada nabi mengantarkan cinta kita kepada Allah SWT. Menurutnya, pendidikan yang dibutuhkan negara saat ini adalah ilmu yang bisa sampai kepada para nabi. Dan ilmu tersebut bisa diperoleh di pesantren.

“Maka sudah tepat bahwa kita sebagai orang tua menitipkan anak-anak di pondok pesantren,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, putra ulama kharismatik Maimoen Zubair itu mengajak pemerintah daerah dan pusat bersama-sama memajukan pesantren. Beragam program dilaksanakan Pemprov Jateng guna memajukan ponpes, pendidikan agama di Jateng. Salah satunya mengalokasikan anggaran untuk tunjangan para guru agama, madrasah diniyah, dan Taman Pendidikan Quran.

“Terima kasih kepada Ponpes Kempek yang telah mendidik putra putri kami menjad insan berkarakter dan memiliki akhlaqul karimah. Sehingga NU Jateng ke depan pada 2019, 2025, 2030 dan seterusnya akan semakin besar,” terangnya.

Senada disampaikan Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo. Menurutnya, sejak reformasi, tidak sedikit kader NU mendapat kesempatan menjadi pemimpin nasional. Dari kepala daerah, anggota DPR, menteri, bahkan ada yang pernah menjadi Presiden RI, yakni KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Jasa NU sejak pergerakan kemerdekaan pada saat Indonesia merdeka, hingga sekarang sangat besar. Banyak santri-yang menjadi motor pergerakan kemerdekaan nasional, bahkan karena kiai NU juga Indonesia bisa bersatu dari Sabang sampai Merauke.

“Karena pada saat penggagasan Pancasila, Kiai Haji Hasyim Asy’ari yang memberikan kekuatan kepada Bung Karno dan para pendiri bangsa Indonesia, hingga kita sepakat Pancasila menjadi dasar negara kita. Sehingga Indonesia bisa ada dari Sabang sampai Merauke,” bebernya.

Dalam perjalanan sejarah Indonesia, termasuk ketika terjadi beberapa kali pemberontakan, NU menjadi garda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan pada akhir-akhir ini, saat negara hampir terbelah NU menjadi garda terdepan untuk menjaga keutuhan NKRI.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor: Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait