Jurnalisme Kasih Sayang, Tangkal Hoaks

  • 03 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mengapresiasi peran jurnalis atau pewarta yang senantiasa menyaring berita sebelum menyebarluaskan kepada masyarakat umum. Sehingga hoaks atau berita bohong yang marak di era digitalisasi seperti sekarang dapat ditangkal.

“Buanglah hoaks pada tempatnya, saring sebelum sharing, jadi semua berita atau informasi yang didapat harus disaring dahulu baru dibagikan. Jangan dibagi dulu baru disaring, nanti akan jadi babak belur,” ujar Sekda saat memberi sambutan pada acara “Guyub Bareng Lintas Media” di Hotel Aston Inn Semarang, Jumat (2/3) malam.

Menurutnya, kegiatan bertajuk “Jurnalisme Kasih Sayang di Tahun Politik, Buanglah Hoaks pada Tempatnya, #Saring Sebelum Sharing” tersebut sangat tepat dilakukan oleh semua pewarta. Dengan begitu dapat memberikan literasi agar masyarakat tidak mudah “termakan” oleh berbagai berita bohong yang kerap bertebaran melalui media sosial dan lainnya.

Senada disampaikan Koordinator Guyub Bareng Lintas Media, Agus Hermanto. Sesuai dengan tema kegiatan yakni saring sebelum sharing, itu sudah menjadi tugas sosial bagi awak media di masyarakat. Selain itu, para pemburu berita juga diharapkan menjadi verifikator atas informasi-informasi yang tidak benar atau bohong.

Agus yang sekaligus sebagai jurnalis televisi nasional itu mengajak semua pewarta dari berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik untuk mengampanyekan perang atau “jihad” melawan hoaks yang marak di masyarakat. Selain itu juga melawan ujaran kebencian hingga hasutan-hasutan yang mengancam persatuan dan kerukunan Indonesia.

“Sebagai contoh, dahulu ketika di lingkungan RT saya ada informasi-informasi hoaks di grup RT, warga langsung menyebarkan. Tetapi sekarang mereka berhati-hati sebelum menyebarkan ke masyarakat, bahkan seringkali warga bertanya dahulu kepada saya apakah informasi ini benar atau bohong,” bebernya.

Terkait maraknya informasi-informasi bohong yang mudah menyebar di masyarakat, lanjut dia, para jurnalis harus siap apabila ada tetangga, teman, maupun kerabat yang mengonfirmasi atau meminta penjelasan mengenai kebenaran bermacam informasi yang tersebar di masyarakat umum.

“Tugas kita menjadi verifikator menyangkut berita-berita palsu, informasi berisi ujaran-ujaran kebencian, maupun hasutan-hasutan,” pintanya.

Selain itu, memasuki tahun polotik seperti sekarang, para juruwarta harus merapatkan barisan, menjaga profesionalitas dan independensi dalam pemberitaan dan penyajian informasi-informasi di tahun politik. Jangan sampai para wartawan justru terlibat memanaskan situasi.

“Untuk itu, jaringan lintasmedia kita semua pada hari ini terus mencoba menyampaikan semangat jurnalisme kasih sayang di tahun politik. Semoga ini menjadi penyemangat warga Jawa Tengah di Pilkada serentak dan pilgub 2018, bersama-sama menjaga kondusivitas agar aman dan sejuk,” pungkasnya.

Selain diisi dengan penampilan stand up comedy antara lain oleh Sekda Jateng Sri Puryono dan Sekda Kota Semarang Agus Riyanto, budayawan Harjanto Halim, serta komika Jateng Benk Mintosih. Acara itu semakin meriah dengan alunan tembang “Caping Gunung” yang dilantunkan Sekda Jateng. Tembang Jawa tersebut pun berhasil di lelang oleh sejumlah pengusaha dan pejabat yang hadir, dengan nilai total lelang Rp 25 juta.

Acara dihadiri puluhan jurnalis dari berbagai organisasi profesi wartawan seperti Forum Wartawan Pemprov Jawa Tengah (FWPJT), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Pewarta Foto Indonesia (PFI), Kelompok Diskusi Wartawan (KDW), Koalisi Jurnalis Perempuan (Jupe), Forum Wartawan Kota (Forwakot) Semarang, Wartawan Ekonomi (Warek), Wartawan Hiburan dan Wartawan Unit Polda Jateng.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait