Jembatan Kalikuto Jangan Untuk Selfie

  • 04 Jun
  • bidang ikp
  • No Comments

Batang – Konstruksi Jembatan Kalikuto yang unik dan akan menjadi ikon atau land mark Jalan Tol Batang-Semarang, berpotensi menjadi incaran berfoto para pemudik yang melewatinya. Latar belakang pegunungan dan kemegahan konstruksi jembatan akan menarik minat para pemudik untuk berswafoto.

Hal itu mendapat perhatian khusus Plt Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi. Dia meminta masyarakat menghindari berfoto di ruas jalan tol tersebut karena akan menyebabkan kemacetan. Heru juga meminta agar ada petugas yang mengatur dan mengingatkan pemudik untuk tidak berhenti di jembatan.

“Perlu ada perhatian Khusus, ada petugas yang mengatur dan mengingatkan agar jangan sampai menjadi titik macet karena orang-orang ingin berhenti untuk selfie atau foto,” katanya saat melakukan pantauan progres pengerjaan fungsional Jalan Tol Batang-Semarang bersama Ketua DPRD Jawa Tengah dan beberapa anggota DPRD Jateng lainnya, Senin (4/6).

Menurutnya, berhenti untuk ber-selfie tidak hanya menimbulkan titik kemacetan, namun juga sangat berbahaya. Apalagi jalan tol tersebut baru fungsional dan belum rampung sempurna.

Mantan Bupati Purbalingga itu meminta pemudik mengutamakan keselamatan saat melintasi Jalan Tol Batang-Semarang. Para pemudik diimbau mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang dipasang pihak pengelola jalan tol, pemerintah daerah, maupun kepolisian agar bisa selamat sampai di tujuan.

“Pemudik juga harus mengutamakan safety first sepanjang melintasi jalan tol fungsional. Kita harus saling mengingatkan kepada yang lain agar selamat sampai tujuan,” ujarnya.

Ketua DPRD Jateng Drs Rukma Setyabudi mengatakan peninjauan itu dilakukan untuk mengecek kelayakan Jalan Tol Batang-Semarang yang akan digunakan untuk mudik Lebaran. Dia mengaku awalnya semoat pesimistis dengan kondisi kelayakan jalan tol, karena saat dicek dua minggu sebelumnya kondisi jalan masih ada yang berupa tanah.

Namun, saat ditinjau kembali kondisi jalan mulai dari Simpang Susun (SS) Krapyak, Kota Semarang hingga ke Jembatan Kalikuto, Gringsing, Kabupaten Batang telah mengalami kemajuan cukup pesat dengan kondisi jalan sudah berupa rigid dan LC (Lean Concrete) yang merupakan batas minimal kelayakan.

“Dua minggu yang lalu itu kami masih agak pesimistis melihat perkembangan dari Krapyak sampai ruas Batang-Pemalang karena banyak sekali yang masih tanah. Tapi tampaknya hari ini tadi kita lewat Simpang Susun dari Krapyak sampai ke Kalikuto ini bagus dan artinya sudah layak untuk fungsional,” katanya.

Pengecekan kelayakan, menurut Rukma, sangat penting untuk menghindari terulangnya tragedi di Brexit dua tahun lalu, di mana terjadi kemacaten selama tiga hari.

Dengan adanya Jalan Tol Batang-Semarang yang difungsikan berarti ada enam jalur mudik yang bisa menjadi pilihan para pemudik untuk pulang ke kampung halaman di Jawa Tengah. Keenam jalur alternatif tersebut diharapkan bisa mengurai kemacetan arus lalu lintas mengingat tahun ini mobilitas arus mudik Lebaran ke Jawa Tengah diprediksi meningkat 10 persen dibandingkan tahun lalu.

“Dari Barat ke Timur kita punya lima jalur untuk Jawa Tengah. Ada jalur jalan Pantura, kemudian sejajar Pantura itu di selatannya, selatan lagi pada jalur tengah daerah Wonosobo dan sebagainya. Kemudian jalur selatan dari Majenang-Kebumen-Purworejo, di selatan yang lain pada jalur lintas selatan-selatan. Ini nanti ditambah dengan jalur tol fungsional untuk membantu kelancaran mudik lebaran, dengan ini pilihannya semakin banyak dan tidak perlu berdesak-desakan,” terangnya.

Rukma juga mengimbau kepada pemudik agar terus berhati-hati dan menjaga kondisi. Jika merasa kelelahan segera berhenti ke posko terdekat yang telah disiapkan baik dari pemerintah, maupun organisasi masyarakat. Posko-posko tersebut sudah dilengkapi dengan kebutuhan dasar bagi pemudik, hingga fasilitas kesehatan.

Sementara itu, Dirut PT Jasa Marga Arie Irianto mengatakan progress Jembatan Kalikuto saat ini sudah mencapai 83,5 persen. Sehingga pada H-2 nanti akan segera bisa digunakan secara fungsional. Jembatan pertama di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, yang strukturnya dirakit di lokasi pemasangan akan dipasangkan plat baja sepanjang 160 meter dengan lebar delapan meter, sehingga dapat dilintasi saat arus mudik maupun balik Lebaran.

“Jadwal bisa fungsionalkan tetap pada H-2, dan tentunya jembatan ini aman untuk dilewati tapi hanya untuk kendaraan penumpang saja,” pungkasnya.

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor: Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait