Jelang Lebaran, Warga Mijen Semarang Serbu Gerakan Pangan Murah

  • 20 Mar
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Masyarakat di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, menyerbu Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak 35 kabupaten/ kota se-Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). Mereka menyerbu bahan pokok yang disediakan pemerintah, di kantor Kecamatan Mijen.

“Sangat terbantu sekali, apalagi ini mau lebaran. Biasanya mau Lebaran kan mahal-mahal. Saya dapat beras Rp57 ribu (per kemasan 5 kg). Di pasaran Rp65 ribu,” kata seorang warga Mijen, Melani, ditemui di lokasi.

Perempuan 28 tahun ini berharap masyarakat bisa memanfaatkan GPM karena disediakan harga yang miring dibanding di pasaran. Sehingga, itu akan meringankan beban pengeluaran warga dalam memenuhi kebutuhan.

Senada disampaikan warga Mijen lainnya, Dewi. Kegiatan GPM bisa membuatnya berhemat, karena bahan pokok yang disediakan lebih murah. Seperti saat ini, ia bisa membeli beras hingga 10 kg.

“Syukur sebelum Lebaran ada kayak gini. Sangat membantu sekali masyarakat. Beras ini tidak sampai Rp60 ribu per 5 kg. Lumayan bisa hemat, uangnya bisa untuk membeli kebutuhan lainnya,” ucap wanita berusia 60 tahun ini.

Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menyampaikan, saat ini di Jateng tidak mengalami gejolak terkait kebutuhan pokok.

“Dalam pantauan kami bersama jajaran kabupaten/ kota, yang setiap hari memantau harga, beras tidak menjadi isu. Artinya, harganya stabil dan beberapa komoditas yang melampaui HET. Seperti Minyakita dan cabai rawit merah. Sementara daging dan seterusnya, masih aman dan terkendali,” kata Sujarwanto.

Pihaknya akan mengawal terus memantau harga dan ketersediaan bahan pokok hingga Lebaran, khususnya hingga setelahnya. Sebab saat Lebaran, penduduk di Jawa Tengah akan naik dua kali lipat dari saat ini.

“Jadi kalau hari ini penduduk Jateng 37,8 juta. Yang mudik nanti di Jateng, baik yang melalui atau tinggal di Jateng sebanyak 36 juta lebih. Berarti pangannya selama hampir tujuh hari dan tiga hari setelah itu atau sebelum Lebaran, akan naik hampir dua kali lipat,” bebernya.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi kabupaten/ kota yang mengadakan GPM serentak, yang membuat harga pangan bisa menjadi kontrol harga komoditas pangan di pasar. Pihaknya berharap, kegiatan bisa terus dilakukan.

“Pertama, kita memastikan dengan GPM ini, bahwa stok pangan penting untuk HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) dalam posisi cukup. Kedua, dengan kecukupan itu dan informasi tersampaikan ke publik, maka kita yakin harga dalam kondisi stabil dan inflasi stabil,” ujar Sujarwanto.

Pihaknya mengapresiasi kegiatan yang mendukung GPM, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Bapanas, Bulog, BUMD, pelaku lain, dan semua pihak yang telah ikut serta. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat tidak perlu panik dalam membeli, dan tidak ada yang berani menahan barangnya untuk kepentingan sesaat.

“Terima kasih kepada semua pihak yang membantu berlangsungnya GPM, yang insyaallah kita akan selenggarakan setiap hari sampai puncak Hari Raya Idulfitri,” tandasnya. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait