Jeans Rowosari Diharap Rambah Pasar Ekspor

  • 27 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Pemalang – Pelaku Beragam produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Rowosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, terutama produk celana jeans diminta merambah pemasaran online. Sehingga penjualan dapat lebih ditingkatkan.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyampaikan, produk jeans merupakan potensi desa yang mampu mendongkrak ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Rowosari.

“Produk jeans dan batik ini memunculkan industri level desa, ternyata jualannya sampai ke seluruh Indonesia. Bahkan tadi ada yang omsetnya Rp 200 juta per bulan,” kata  saat berkunjung ke sentra industri konveksi di Desa Rowosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Rabu (27/9).

Ia menyebutkan, terdapat 21 klaster di Rowosari dengan jumlah tenaga kerja 1.092 orang. Kendati industri rumahan tersebut hingga kini terus berproduksi, ada beberapa persoalan yang harus segera ditangani agar konveksi sekitar 146 industri konveksi tersebut bisa maju dan berkembang.

“Persoalan mereka antara lain akses permodalan guna mengembangkan dan memajukan produk, penjualan yang sebagian besar masih konvensional, UMKM yang tidak terorganisasi,” katanya.

Saat dialog dengan para pelaku UMKM dan masyarakat, mantan anggota DPR RI itu menjelaskan, meskipun pemasaran telah merambah berbagai kota besar di Indonesia, namun penjualan produk konveksi tersebut akan lebih meningkat dan semakin dikenal apabila dipromosikan tidak hanya konvensional tapi juga online. Sehingga tidak menutup kemungkinan jeans dan batik karya masyarakat Rowosari mampu menembus pasar luar negeri.

Pada era digital seperti sekarang, lanjut dia, pelaku UMKM diharapkan tidak hanya mengandalkan promosi konvensional dengan pameran, menawarkan secara langsung atau hanya menunggu pesanan. Pelaku UMKM kini harus mulai memanfaatkan Cyber KUMKM Sadewa Market untuk memperluas pemasaran produk-produk mereka.

Sistem informasi pengelolaan dan pengembangan UMKM berbasis digital yang diluncurkan Dinas Koperasi dan UMKM Jateng tersebut, penggunaan dan fungsinya tidak jauh beda dengan toko online pada umumnya. Jika para perajin memromosikan produk melalui Sadewa Market, akan memperluas pemasaran produk-produk UMKM ke luar daerah bahkan mancaegara secara efisien.

Ganjar juga mendorong para pelaku membentuk perkumpulan baik paguyuban, forum atau koperasi yang menaungi seluruh pelaku UMKM. Dengan begitu mempermudah mendapat bantuan pemerintah, seperti pelatihan mendesain dan lainnya guna meningkatkan keterampilan pekerja.

Menurutnya, potensi ekonomi yang ada di desa tersebut akan semakin berkembang jika seluruh pelaku UMKM terorganisasi dengan membentuk paguyuban maupun forum. Sehingga beragam persoalan yang dihadapi pelaku UMKM konveksi di dapat teratasi bersama.

“Kalau desain variatif akan semakin menarik, apalagi selama ini hanya bentuk celana. Saya sarankan misalnya sarung atau baju perempuan. Kita mendorong dan antusiasme mereka sudah ada, mbok ya dibuat organisasi,” pintanya.

Terkait permodalan, Bank Jateng melalui Kredit Mitra 25 siap memfasilitasi para pelaku UMKM yang membutuhkan pinjaman kredit proses mudah, serta tanpa agunan. Adanya kredit dengan bunga hanya tujuh persen per tahun atau terendah se-Indonesia itu, para pelaku UMKM di sentra konveksi tersebut mampu mengembangkan usahanya.

Sementara itu, Maskuri salah seorang perajin celana jeans dan batik Rowosari mengatakan, usaha yang dirintisnya sejak 2000, saat ini memroduksi celana jeans dan batik rata-rata 100 potong per hari dengan harga antara Rp 60.000- Rp 100.000 per potong.

“Sekarang produksi saya hanya berdasarkan orderan atau sekitar 100 potong per hari, sedangkan saat usaha saya jaya-jayanya tahun 2000-2003 produksi mencapai 500-1.000 potong per hari,” bebernya.

Untuk pemasaran, menurut Maskuri selama ini memang hanya penawaran langsung kemudian memroduksi sesuai pesanan. Namun, sekarang para perajin konveksi di Rowosari akan mulai mencoba memasarkan produk secara konvensional dan online. Sehingga penjualan semakin luas dan meningkat.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait