Jateng Jadi Tujuan Investasi Korea

  • 22 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi tujuan investasi pemerintah Korea. Bahkan sejumlah perusahaan asal Korea yang bergerak di berbagai bidang telah membuka usahanya di beberapa kabupaten dan kota di Jateng.

Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Korea Untuk Indonesia, Kim Chang-Beom saat audiensi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jateng H Taj Yasin Maimoen di ruang kerja wakil gubernur, Jumat (22/3/2019). Kim Chang-Beom datang didampingi Konselor Kedubes Korea Kim Sang-Jin dan Sekretaris Kedua Kedubes Korea Park Jin-Young.

“Perusahaan Korea yang berkembang di Jateng di wilayah Tegal, Salatiga, dan Jepara perlu digali lebih dalam, sehingga perlu adanya informasi mengenai potensi-potensi yang bisa dikerjasamakan,” beber Kim Chang-Beom.

Menurutnya, selain sektor industri yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir, ke depan mereka juga akan berinvestasi di berbagai bidang. Terlebih saat ini tidak sedikit pengusaha di Jakarta yang berminat menggeser perusahaanya di beberapa daerah di Jateng. Antara lain di Semarang, Boyolali, Surakarta, Salatiga, dan Jepara.

“Kerja sama antara Korea dengan Jateng diharapkan tidak hanya berorientasi pada sektor industri, tetapi ke depan juga ada pertukaran sumber daya manusia alam rangka meningkatkan SDM yang berkualitas,” pintanya.

Pada era milenial seperti sekarang, kata Kim Chang, sejumlah industri kreatif yang ada di Korea banyak berpengaruh di Jateng, khususnya menyangkut sektor perfilman dan lainnya. Karena itu, Pemerintah Korea pun mendukung penuh pembukaan program Korea Center yang ada di Universitas Diponegoro Semarang.

Dijelaskan, kunjungan kerja Pemerintah Korea yang akan dilakukan di Jepara dalam waktu dekat, merupakan konsentrasi Pemerintah Korea. Sebab di Jepara saat ini sudah ada komunitas orang-orang Korea yang cukup banyak. Hal itu menandakan investasi di Jateng sudah berjalan sangat baik.

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan, Pemerintah Provinsi Jateng telah menjalin kerja sama dengan salah satu provinsi di Korea sejak 2003. Selain itu juga dijelaskan sejumlah bentuk kerja sama lainnya antara Korea dengan Jateng, potensi-potensi yang bisa dikolaborasikan dalam ruang lingkup yang lebih luas.

“Kami juga ada jadwal bertemu dengan pengusaha-pengusaha asal Korea yang ada di Semarang. Kami akan membicarakan lebih lanjut bagaimana mengembangkan investasi-investasi lanjutan di Jateng, serta kendala-kendala apa yang dihadapi saat program investasi berjalan di Jateng,” terangnya.

Kim Chang juga mengapresiasi Pemprov Jateng yang telah memberikan dukungan terhadap perusahaan-perusahaan Korea, yang mengembangkan industrinya di Jateng. Pihaknya juga berharap koordinasi antara investor dengan pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait, seperti kantor bea cukai dan perpajakan bisa dikolaborasikan untuk beberapa program agar berjalan lebih baik.

Sementara itu, Plt Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menjelaskan Provinsi Jawa Tengah memiliki 35 kabupaten dan kota. Masing-masing daerah mempunyai potensi yang beragam, baik industri, pariwisata, maupun energi. Bahkan beberapa pengusaha asal Korea telah berinvestasi di Jateng, salah satunya perusahaan sepatu olahraga di Jepara.

“Beberapa perusahaan Korea telah beroperasi di Jateng. Kerja sama ini bisa menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. Ini diharapkan bisa terus berlanjut dan lebih ditingkatkan, tidak hanya di sektor industri namun juga di bidang pendidikan, pariwisata, dan sebagainya,” bebernya.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini menyebutkan sektor-sektor investasi yang bisa dikembangkan di Jateng antara lain, pembangkit tenaga listrik energi baru terbarukan. Salah satunya pembangkit listrik panas bumi yang bisa dikerjasamakan dengan Korea.

“Selain itu produk-produk batik yang khas itu sentranya ada di Jateng, serta produk garmen bisa diandalkan,” kata mantan anggota DPRD Jawa Tengah ini.

Tidak kalah penting, menurutnya, kerja sama bidang pariwisata. Disebutkan dai 677 ribu wisatawan mancangara, sebanyak 1,90 persen atau 12,6 ribu di antaranya merupakan wisatawan asing asal Korea. Karenanya kerja sama bidang pariwisata harus digenjot guna meningkatkan kunjungan wisatawan Korea ke Jateng.

“Jika Pemerintah Korea akan menampilkan kesenian atau budaya khas Korea, kami akan memberikan tempat dan undangan untuk ikut berpartisipasi meramaikan event pariwisata berskala internasional di Jateng. Seperti Dieng Festival Culture, Borobudur Maraton, dan Festival Payung,” tandasnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

 

 

Berita Terkait