Jateng Genjot Penggunaan EBT

  • 01 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Selain mengembangkan berbagai kajian tentang EBT, Pemprov Jateng berupaya meningkatkan pemanfaatan energi alternatif melalui potensi energi biogas, biomassa, dan gas rawa, mengembangkan listrik pedesaan melalui pembangkit berbasis energi alternatif, mengembangkan dan menyelenggarakan lomba desa mandiri energi dan hemat energi air.

“Selain itu, mengikuti lomba penghargaan efisiensi energi nasional dan alhamdulillah kami mendapatkan Juara I sebanyak lima kali,” terang Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen saat menerima Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI di Ruang Rapat Lantai II Kantor Gubernur, Kamis (1/11).

Gus Yasin menjelaskan, bauran energi di Jawa Tengah tahun 2017 untuk EBT sebesar 9,56 persen. Sejalan dengan Rencana Umum Energi Nasional, porsi EBT pada bauran energi akan ditingkatkan. Ditargetkan, pada 2018 sebesar 10,31 persen, pada 2025 sebesar 21,32 persen dan 2050 sebesar 28,82 persen.

Dalam upaya mengembangkan EBT sekaligus mendukung peningkatan rasio elektrifikasi, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Solar Home System (SHS) merupakan solusi mengatasi kebutuhan energi listrik untuk penerangan rumah tangga, khususnya di daerah terpencil yang sulit terjangkau aliran listrik PLN. Pembangunan PLTS SHS di Jawa Tengah yang sudah terbangun sejak 2013 hingga 2017 sebanyak 488 unit dengan kapasitas terpasang sebesar 24,4 KWp. Sedangkan pada 2018 tengah dibangun PLTS SHS sebanyak 87 unit di Kabupaten Jepara, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Semarang.

“EBT juga kita kembangkan melalui pembangunan demplot biogas di Jawa Tengah pada tahun 2013  2017 sebanyak 75 unit, dan pada tahun 2018 sedang dibangun sepuluh unit demplot biogas yang terletak di Kabupaten Semarang, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri dan Klaten. Selain itu, pada tahun 2017 telah dibangun demplot Gas Rawa di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan dengan penerima manfaat sebanyak 22 KK,” beber mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu.

Pimpinan Komisi VII DPR RI, Ridwan Hisyam menambahkan, di sektor kelistrikan, saat ini tengah berjalan proyek strategis pemerintah yaitu PLTU Batang 2 x 1000 megawatt yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada 31 Mei 2020 dan unit kedua pada 30 November 2020.

“Dalam hal pemenuhan sektor kelistrikan yang ramah lingkungan, saat ini terdapat Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Energi Ramah Lingkungan, di mana daerah didorong untuk melakukan pengelolaan sampah serta terintegrasi dari hulu hilir melalui pengurangan dan penanganan sampah untuk menjadi energi listrik yang ramah lingkungan. Terdapat dua daerah di Jawa Tengah yang menjadi daerah pembangunan PLTSA, yaitu Kota Semarang dan Kota Surakarta,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait