Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Jateng Bersholawat Tandai 100 Hari Kerja Luthfi-Yasin Ngopeni Rakyat
- 02 Jun
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Jateng Bersholawat, Minggu (1/6/2025). Dihelat pada Hari Lahir Pancasila, ajang itu sekaligus menandai 100 hari kerja Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, ngopeni 37 juta jiwa masyarakat Jateng menuju lebih sejahtera.
Digelar di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jateng Bersholawat dihadiri ribuan orang. Sejak ba’da (seusai) Isya pukul 19.30 WIB, ribuan orang telah menyemut menantikan selawat yang dilantunkan Majelis Sholawat Az Zahir yang dipimpin oleh Habib Ali Zaenal Abidin Asegaf.
Acara tersebut kian spesial, dengan kehadiran penceramah asal Ploso, Kediri-Jatim Kyai Haji Muhammad Abdurrahman Kautsar, yang akrab dipanggil Gus Kautsar. Selain itu, para bupati se-Jateng pun turut diundang dalam acara tersebut.
Dalam ceramahnya, Gus Kautsar memaknai Hari Lahir Pancasila sebagai sebuah cita-cita pendahulu yang wajib dilestarikan. Menurutnya, dalam sila-sila Pancasila, juga mewariskan nilai kebersamaan dan kekompakan dan persatuan.
“Kepentingan semua nabi diutus di dunia ini ada dua, pertama meng-Esakan Tuhan dan memastikan bahwa dakwah AlIlahiyah berjalan dengan baik, kemudian memastikan terjadi kebersamaan kekompakan dan persatuan. Itu semua ada dalam kandungan Pancasila,” tuturnya.
Karenanya, Gus Kautsar mengajak seluruh hadirin dengan penuh kesadaran, melanjutkan nilai-nilai tersebut.
Selanjutnya, Gus Kautsar mengajak para pemimpin yang hadir untuk meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Di antaranya dengan menjadi pemimpin yang memberi program terbaik, untuk kemaslahatan yang bersifat materi dan rohani.
Selain itu, pemimpin wajib memastikan kesejahteraan masyarakat berupa kecerdasan rohani, dan kebijakan yang dibuat tidak membuat rakyat sengsara.
“Pembelajaran peningkatan SDM, peningkatan pendidikan itu sangat penting pada kacamata Islam, yang harus dilakukan oleh pemimpin. Dan pemimpin harus ada di situ, kemudian semua masyarakat mendapat pendidikan layak,” ungkapnya.
Terakhir, bagi segenap pemimpin harus bersumpah dan memliki tekad untuk menolong dan menyejahterakan masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memahami betul hal tersebut. Dia menyadari, membangun Jateng harus mengedepankan sikap kolaborasi dengan semua pihak, termasuk bupati, wali kota, dan unsur Forkopimda.
Selanjutnya, Luthfi juga selalu mendengarkan atau ngopeni keluhan rakyat. Oleh karenanya, ada program Rumah Gubernur Rumah Rakyat, yang juga direpresentasikan pada Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) di Solo, Pati, dan Pekalongan.
“Secara tidak langsung problem masyarakat tertampung di sana, dan semua harus kita lakoni dengan menyelesaikan permasalahan itu sendiri,” ungkapnya.
Di bidang pembangunan sumber daya manusia (SDM), Pemprov Jateng pun tidak tinggal diam. Seperti program Pesantren Obah, yang diungkapkan Wagub Jateng Taj Yasin.
Menurutnya, Pesantren Obah menggandeng semua lini, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial, seperti bullying, kenakalan remaja, kekerasan dalam rumah tangga.
“Di samping itu kami akan memfasilitasi para santri untuk mendapatkan pendidikan yang kami beri beasiswa, bisa belajar ke Mesir, Jerman, atau Australia, atau negara yang sudah ada perjanjian dengan Jateng,” urainya.
Selain itu, Pemprov Jateng telah bekerja sama dengan 40 universitas di Jateng, yang memungkinkan para santri belajar di universitas-universitas tersebut.
Untuk diketahui, beberapa program prorakyat, telah diluncurkan pasangan Luthfi-Yasin. Di antaranya, program Spesialis Keliling (Speling) yang juga mendukung program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah mencapai 2,8 juta orang.
Adapula, sekolah kemitraan dengan SMA/SMK swasta, bagi siswa dari keluaga tidak mampu dalam mengakses pendidikan gratis. Total ada 139 sekolah swasta yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya, ada program penurunan ongkos BRT Trans Jateng menjadi Rp 1.000 untuk buruh, pelajar, veteran, lanjut usia dan penyandang disabilitas.
Bagi anak muda, ada kartu Zilenial di mana mereka berusia 16-30 tahun berpeluang mendapat pengembangan keterampilan di bidang wirausaha, digital, dan sebagainya.
Lalu, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin juga mengembalikan status Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang kembali menjadi bandar udara internasional. Hal ini, memungkinkan pendaratan atau tinggal landas pesawat dari dan ke luar negeri langsung, tanpa transit terlebih dahulu.
Kemudian, ada program desallinasi atau mengubah air payau menjadi tawar. Program yang telah dinikmati warga di Rusun Slamaran Kota Pekalongan ini, bisa dimanfaatkan untuk lebih kurang 1.000 jiwa.
Disamping itu, ada program Kecamatan Berdaya, Forum Rektor, Koperasi Buruh, yang siap menyejahterakan wong Jateng. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)