Jangan Sekali-kali Patah Semangat

  • 31 Aug
  • ikp
  • No Comments

SEMARANG – Kontingen Jawa Tengah mendapat 44 medali, yakni 15 medali emas, 11 perak,18 perunggu, dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Jenjang SD, SMP dan PKLK tingkat Nasional Tahun 2019  menduduki posisi kedua, di bawah Juara Umum yang diraih oleh Jawa Timur dengan 47 medali (27 emas, 11 perak , 11 perunggu).
Mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Upacara Penutupan O2SN 2019 di UTC Hotel Semarang, Jumat (30/8/2019), Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengucapkan selamat kepada para pemenang atas upaya dan kerja keras mereka. Ia mengingatkan agar mereka tidak cepat puas. Bagi yang bekum meraih medali,
pria yang akrab disapa Gus Yasin ini menyampaikan agar jangan takut gagal, karena kegagalan bisa dijadikan pelajaran untuk berusaha lebih keras lagi.
“Yang belum berprestasi jangan sekali-kali patah semangat. Jadikan ini pengalaman untuk meraih keberhasilan,” ucapnya.
Yasin pun menekankan yang terpenting adalah pupuk mental juara, tak pernah takut kalah, dan selalu berusaha pantang menyerah memberikan yang terbaik.
Senada dengan Wagub Taj Yasin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy pun mengingatkan agar para pelajar selalu menanamkan mental juara, mental baja yang tangguh dimiliki anak Indonesia agar bisa berjuang dengan negara lain.
“Tidak kenal menyerah, tidak ada kata gagal yang ada hanya keberhasilan yang tertunda,” ujar Muhadjir.
Di akhir sambutannya, Muhadjir memberikan kejutan untuk para juara dan semangat bagi perjuangan para kontingen dengan mempersembahkan lagu berjudul “Kereta Malam”. Muhadjir pun mengajak para hadirin berjoget. Sontak, para hadirin yang datang maju ke atas dan ikut berjoget bersama Muhadjir.
Pesan agar bermental juara mendapat apresiasi dari dua atlet cilik dari Nusa Tenggara Timur, Wilson (11) dan Jessica (11). Kali itu keduanya memang merasa kecewa belum bisa menyumbangkan medali. Meski begitu, mereka tidak kapok  dan tetap semangat untuk meraih medali di O2SN tahun depan.
Wilson akan tetap berusaha yang terbaik agar kelak dapat mengharumkan daerahnya bahkan Indonesia. Pria cilik itu menceritakan, tahun kemarin ia tidak lolos seleksi O2SN. Namun Wilson tak menyerah hingga pada 2019 berhasil lolos seleksi, dan menjadi perwakilan O2SN untuk kontingen NTT.
“Saya percaya kerja keras itu membuahkan hasil. Tahun kemarin Saya tidak lolos seleksi O2SN untuk kontingen NTT, karena latihan terus tahun ini bisa mewakili NTT,” cerita bocah hitam manis yang memulai berenang dari TK ini.
Hal senada juga disampaikan Jessica. Dia menjadikan kekalahan ini sebagai pecutan untuk berlatih lagi, agar kelak bisa mewujudkan cita-citanya menjadi atlet renang profesional.
“Nggak apa-apa kalah. Nanti latihan lagi biar juara,” ucap murid kelas 5 SDK Maria Ferari Maumere itu sambil tersenyum.
Kali pertama datang ke Jawa Tengah, Jesicca mengaku senang. Dia senang mendapat teman baru dan mengenal budaya Jawa Tengah lebih jauh.
“Betah di Jawa Tengah soalnya orang-orangnya ramah dan tambah teman,” ungkap Jesicca. (Ic/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait