Jangan Saling Menyalahkan

  • 17 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Ribuan orang memadati serambi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Selasa (16/10) malam. Mereka hadir dari berbagai wilayah di provinsi ini untuk bersalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.

Hadir pada kegiatan bertajuk Jateng Bersalawat dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen.

Saat Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan sambutannya, dia mengajak para jamaah menyimak film dokumenter Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang Palu. Film tersebut mengisahkan perjalanan Ganjar saat menilik beberapa daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Senin (15/10) kemarin. Rumah-rumah roboh, bangkai-bangkai mobil berserakan, tanah yang bergelombang jadi pembuka film tersebut. Berlanjut dengan para relawan yang tengah membangun hunian sementara, dilanjut Ganjar yang bercengkrama anak-anak.

“Saya baru pulang dari Palu mewakili saudara-saudara semua. Saya menyampaikan pesan Gubernur Sulteng yang mengucapkan terima kasih kepada sampeyan semua,” kata Ganjar.

Dia pun mengajak jamaah Jateng Bersalawat yang hadir di Masjid Agung Jawa Tengah maupun yang ada di rumah, untuk terus mendoakan korban bencana yang di Sulteng, NTB, dan daerah lain yang terdampak.

“Semoga masyarakat yang ada di Palu, Sigi, Lombok dan di tempat lain tabah. Dan yang meninggal semoga husnul khatimah. Kita akan terus membantu,” beber alumnus UGM ini.

Gempa yang melanda Palu kemarin, ternyata juga mengagetkan Habib Syech. Sebab, belum setengah hari berselang dia meninggalkan Palu, gempa dan tsunami menerjang. Dia pun teringat pesan salah satu pejabat setempat, karena indahnya Palu dia mengatakan Tuhan menciptakan Palu dengan tersenyum.

“Jumat jam 8 pagi (pukul 08.00) saya baru pulang dari Palu. Sampai rumah sekitar jam 2 (pukul 14.00) terus istirahat. Lha bangun-bangun kok dikabari Palu diterjang gempa. Gempa yang dahsyat,” ungkapnya.

Habib Syech mengajak seluruh warga Indonesia untuk tidak saling menyalahkan dan mengaitkan bencana dengan perilaku apapun. Lebih baik mendoakan dan memberikan dukungan perbaikan.

“Kita tidak boleh menyalahkan, mari kita dukung perbaikan Palu lebih baik dari kemarin. Kalau ada yang mengatakan bencana di Palu karena banyak dosa, justru yang ngomong itu sumber dosa. Jangan menyalahkan Tuhan dan jangan menyalahkan makhluk,” katanya.

Habib Syech pun mengajak warga Jawa Tengah dan Syekher Mania (fans Habib Syech) agar tidak banyak bicara yang berujung memancing amarah. Dia mengibaratkan ikan, ketika mulutnya terus membuka tutup, saat itu juga ikan lebih mudah terpancing.

“Jawa Tengah insya Allah akan jadi contoh di Indonesia. Apapun yang ditentukan Allah, aja keakehan omong,” tandas Habib Syech.

 

Penulis : Ib, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait