Jangan Ada Sekat Dalam Irigasi

  • 05 Sep
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Permasalahan irigasi selalu menjadi momok bagi para petani terutama pada saat musim kemarau. Banyak petani masih kesulitan mendapat akses air yang yang mengakibatkan produksi pertaniannya menurun drastis. Bahkan, akibat kekurangan air ini tidak sedikit petani yang harus menelan pil pahit karena tanaman pertanian yang mereka tanam gagal panen.

Saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam acara Pengukuhan Komisi Irigasi Provinsi Jawa Tengah Periode 2017-2019 di Kantor Dinas PU SDA TARU Jawa Tengah, Selasa (5/8), Sekda Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menyampaikan tantangan itu harus segera diselesaikan oleh Komisi Irigasi Provinsi Jawa Tengah. Apalagi dari tahun ke tahun pembangunan jaringan irigasi di Jawa Tengah persentasenya selalu meningkat, yakni dari 2013 sebesar 72 persen, 2014 menjadi 74 persen, 2015 meningkatkan 76 persen, dan 2016 menjadi 79 persen.

Meski demikian, imbuhnya, pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian di kalangan petani masih belum menyeluruh. Sehingga diperlukan kerja keras dan koordinasi dengan Komisi Irigasi Kabupaten/ Kota, BMKG dan stakeholder-stakeholder pertanian lainnya.

“Sistem irigasi kita harus dikembangkan agar mampu memenuhi kebutuhan pertanian tanpa ada sekat-sekat kewilayahan. Artinya irigasi kita dapat betul-betul mampu mengairi seluruh kawasan pertanian di Jawa Tengah,” kata Sekda.

Sri Puryono menjelaskan penggunaan jaringan irigasi sering kali melintasi wilayah administrasi pemerintahan dan ini yang selalu menimbulkan konflik pemanfaatan air irigasi antar wilayah. Karenanya, fungsi koordinatif menjadi sangat penting agar dapat meminimalisasi konflik tersebut.

Selain itu, dengan koordinasi yang baik Komisi Irigasi juga bisa mendukung rencana tata tanam yang telah disiapkan dengan mempertimbangkan data debit air yang tersedia pada setiap daerah irigasi. Sehingga persoalan kekeringan dapat teratasi dengan baik, dan produksi pertanian Jawa Tengah dapat terus ditingkatkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan berkontribusi kepada nasional.

“Irigasi tetap menjadi prioritas pembangunan di Jawa Tengah. Tentu ini bukan sekadar membangun irigasi baru atau merawat yang sudah ada saja. Tetapi bagaimana kita mengatur tata kelola irigasi agar semakin membaik,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah ini berharap Komisi Irigasi yang baru dikukuhkan dapat bekerja lebih komprehensif dan serius dalam pemberdayaan air, baik untuk keperluan rumah tangga maupun sistem irigasi pertanian. Inovasi dan kreativitas perlu ditingkatkan dalam mencari solusi terhadap permasalahan irigasi yang dialami petani. Dengan begitu pertanian di Jawa Tengah semakin maju, petani semakin sejahtera dan profesi petani semakin menarik bagi banyak orang, terutama generasi muda.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait